RAHASIA DI BALIK KENAPA KONSUMEN URUNG MEMBELI PRODUK HIJAU

Apa yang menyebabkan konsumen urung membeli produk hijau, padahal mereka itu berminat?

.

.

Banyak dari kita memiliki niat mulia untuk membeli produk hijau. Kita tahu betapa pentingnya menjaga lingkungan dan sering kali merasa termotivasi untuk berkontribusi. Namun, kenyataannya, niat ini tidak selalu diwujudkan dalam tindakan nyata. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Penelitian yang dilakukan oleh Witek dan Kuźniar (2024) menunjukkan bahwa meskipun banyak konsumen yang memiliki niat untuk membeli produk hijau, hanya sedikit yang benar-benar melakukannya. Fenomena ini dikenal sebagai "gap perilaku pembelian hijau". Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan ini.

Pertama, ada masalah keterbatasan informasi. Banyak konsumen tidak memiliki informasi yang cukup tentang produk hijau yang tersedia di pasaran. Mereka mungkin tidak tahu di mana bisa membeli produk tersebut atau tidak yakin tentang klaim hijau yang dibuat oleh produsen.

Kedua, harga sering menjadi penghalang. Produk hijau sering kali lebih mahal dibandingkan produk konvensional. Konsumen yang sadar lingkungan mungkin merasa terbebani dengan harga yang lebih tinggi, terutama jika mereka memiliki anggaran yang terbatas.

Ketiga, kenyamanan juga memainkan peran penting. Konsumen cenderung memilih produk yang mudah dijangkau dan digunakan. Jika produk hijau tidak tersedia di toko-toko terdekat atau memerlukan usaha lebih untuk mendapatkannya, konsumen mungkin memilih alternatif yang lebih mudah.

Keempat, ada faktor kebiasaan. Banyak konsumen yang sudah terbiasa dengan produk tertentu dan enggan beralih ke produk hijau. Kebiasaan ini sulit diubah meskipun ada niat untuk melakukan hal yang lebih baik bagi lingkungan.

Baca juga GAP PERILAKU PEMBELIAN HIJAU: MENGAPA NIAT TIDAK SELALU MENJADI KENYATAAN?

Untuk mengatasi gap perilaku pembelian hijau, perlu ada upaya kolaboratif antara produsen, pengecer, dan konsumen. Produsen perlu memastikan bahwa informasi tentang produk hijau mereka jelas dan mudah diakses. Mereka juga perlu bekerja sama dengan pengecer untuk memastikan produk hijau tersedia dan terjangkau.

Di sisi lain, konsumen perlu lebih proaktif dalam mencari informasi dan berkomitmen untuk membuat pilihan yang lebih hijau meskipun ada hambatan. Dukungan dari komunitas dan kampanye kesadaran lingkungan juga bisa membantu mengubah kebiasaan konsumen.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab gap perilaku pembelian hijau, kita dapat bekerja bersama untuk menjembatani kesenjangan ini dan mewujudkan niat baik menjadi tindakan nyata. Seperti yang diungkapkan oleh Witek dan Kuźniar (2024), langkah-langkah kecil yang konsisten dapat membawa perubahan besar dalam upaya kita untuk menjaga bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)