Bidik Anak Muda, Pembangunan Jaya Rilis Film “Maestro Indonesia”

Menggandeng sineas ternama di Tanah Air, Mira Lesmana dan Riri Reza, PT Pembangunan Ibukota Jakarta Raya (PT Pembangunan Jaya) meluncurkan film dokumenter berjudul “Maestro Indonesia”. Peluncuran film dokumenter yang dikemas dalam bentuk web series itu merupakan rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Pembangunan Jaya yang ke-55 yang jatuh di tahun 2016 ini.

pembangunan-jaya-ok

Dijelaskan Edmund Sutisna, Ketua Panitia HUT Jaya Ke-55 yang juga Presiden Universitas Pembangunan Jaya, “Sebagai puncak perayaan ulang tahun Jaya ke-55, kami dengan bangga meluncurkan film 'Maestro Indonesia' yang dipersembahkan untuk seluruh generasi muda penerus bangsa Indonesia.”

Film dokumenter yang mengangkat sejarah dari tokoh-tokoh Indonesia itu, diterangkan Edmund, diharapkan dapat membangkitkan semangat dan menjadi inspirasi generasi muda Indonesia. Film dokumenter tersebut dikemas secara apik oleh Mira Lesmana selaku produser, Riri Riza selaku sutradara, dan Nicholas Saputra selaku narator.

Diceritakannya, film “Maestro Indonesia” yang berdurasi masing-masing 15 menit, mengisahkan sejarah tentang Soejoedi Wiryoatmadja (Arsitek) dan Chairil Anwar (penyair angkatan 45). Dua tokoh legendaris bidang arsitek dan kesusastraan tersebut, masing-masing telah menunjukkan sikap dan karya yang penuh inovasi, kerja keras, kepedulian sosial, kejujuran, dan kepatuhan.

“Nilai budaya itulah yang menjadi inspirasi kami dalam membuat film dokumenter 'Maestro Indonesia'. Harapannya, film ini dapat juga menginspirasi para generasi muda bangsa ini untuk terus berkarya dalam membangun Indonesia,” tegas Edmund.

Diungkapkan Mira, “Keunikan dari film ini adalah penonton tidak akan melihat film dokumenter yang hanya menampilkan gambar atau foto sejarah. Namun, film ini benar-benar kami kemas dengan audio-visual yang menggugah minat anak muda agar mau menonton. Salah satunya, dengan menggandeng Nicholas Saputra yang menjadi narator dalam film ini.”

Proses pembuatan film tersebut, lanjut Mira, memakan waktu sekitar hampir dua tahun, karena harus melalui proses kurasi dan mendesain konsep film. “Periode tersebut kami manfaatkan semaksimal mungkin. Tantangan pasti ada, namun kami anggap itu sebagai bumbu racikan untuk membuat film ini tambah sempurna,” tambah Mira.

Selain ditayangkan di Piknik Sinema Bintaro Jaya Xchange Mall, film dokumenter tersebut juga dapat diunduh di YouTube Pembangunan Jaya. “Pemanfaatan platform digital, karena film ini juga menyasar anak-anak muda yang notabene sangat akrab dengan dunia digital,” tutur Edmund.

Sejak ditayangkan September 2016 lalu di kanal Youtube Pembangunan Jaya hingga saat ini, film dokumenter “Maestro Indonesia” versi Chairil Anwar telah dilihat oleh lebih dari 24.400 orang. Sementara itu, untuk versi Soejoedi Wiryoatmadja, jumlah penonton yang menyaksikan di YouTube mencapai lebih dari 22.600 orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)