Era digital telah mendorong perubahan konsumen dalam mengkonsumsi iklan. Jika dulu konsumen menyaksikan iklan melalui media TV, cetak, radio, dan luar ruang, kini, digital sudah menjadi media alternatif konsumen dalam menonton iklan.
Meski iklan di media digital bertumbuh signifikan, namun kue iklan tradisional seperti TV maupun media luar ruang masih sangat besar. Untuk media luar ruang misalnya, menurut catatan Nielsen, nilainya mencapai Rp 66,8 triliun per tahun. Sementara itu, jumlah titik iklan media luar ruang mencapai 688 ribu.
Peluang itulah yang dimanfaatkan Dodit Waluyo Jati, seorang enterpreneur yang memiliki banyak pengalaman sejak tahun 2001 di industri radio, media digital, dan advertising. Ia mengajak Kwarta Fitra Rachmilliza untuk berkolaborasi yang mempunyai pengalaman panjang di industri pengembangan sistem informasi teknologi dan IOT (Internet of Things).
Keduanya bersepakat untuk bersama-sama mendirikan perusahaan dan membangun sebuah platform digital baru di industri advertising di Indonesia, Adpoint. Dijelaskan Dodit Waluyo Jati, CEO PT AdPoint Media Online, AdPoint menjadi platform periklanan offline yang sangat efektif, karena mudah dimonitor, terukur, serta hemat biaya.
Melalui AdPoint, pengiklan dapat secara mandiri menentukan bukan hanya konten yang akan dipublikasi, tetapi juga dampaknya berdasarkan demografi yang mereka pilih sendiri. Dengan demikian, pemilik produk maupun agency bukan saja dapat menyesuaikan budget dan target yang mereka sasar, tetapi juga memasukkan Adpoint sebagai bagian penting dalam kalkulasi perencanaan bisnis ke depan.
"Plaform ini AdPoint menghubungkan antara pemilik brand dengan pemilik media iklan, di mana saat ini kami masih menawarkan media iklan luar ruang atau Out Of Hom (OOH)," ujarnya.
Lebih lanjut Dodit menerangkan, saat ini, sudah ada 1.000 titik media luar ruang yang telah bergabung dan ditawarkan AdPoint, antara lain titik iklan di Billboard, Videotron, Bus, Taxi, Taxi Online, Motor, Angkot, Truk, Bioskop, Mall, Halte, Stasiun, KCJ, KAI, Bandara, Bioskop, SPBU, dan Radio di seluruh Indonesia dan Asia (Singapore, Jepang, Malaysia. "Tahun depan, 2020, kami targetkan titik ini akan bertambah menjadi 2.000 hingga 3.000 titik," patoknya.
Ditambahkan Kwarta Citra Rachmilliza, Chief Operating Officer PT AdPoint Media Online, AdPoint menawarkan kecepatan dan akurasi data yang menjadi benefit penting untuk kemajuan bisnis. Benefit kecepatan itu dihadirkan melalui berbagai fitur yang kami sediakan di AdPoint," ujarnya.
Berbagai fitur tersebut antara lain System pembayaran langsung yang menawarkan fleksibilitas termin pembayaran disesuaikan dengan metode yang paling cocok bagi pemilik media, dan dapat me-request kepada pemilik media apabila ada permintaan dan di-approve oleh pemilik media langsung. Termasuk, memberikan bukti tayang iklan secara online.
Fitur lainnya, AdPoint juga menyediakan data analisa market based on area serta analisis tren di setiap daerah di Indonesia. "Dengan demikian, pemasang iklan akan menyesuaikan data itu dengan terget produk atau bisnisnya. Bahkan, drngsn fitur Monitoring System Digital Ads dan CCTV, pengiklam dapat mengukur efektivitas mereka dalam beriklan," tutur Kwarta.
Ditekankan Djati Mahendra Wirabuana, Head of IT PT AdPoint Media Online, proses kerja di AdPoint sangat sederhana. Pengiklan (brand) cukup mengakses platform AdPoint dan memesan iklan di sana, dengan memilih jenis iklan dan biayanya. Selanjutnya, pemilik media menerima pesanan, untuk kemudian diikuti dengan pembayaran yang dilakukan oleh pengiklan. Berikutnya, pemilik media melakukan pemasangan iklan sesuai pesanan pengiklan dan mengirimkan bukti tayangnya kepada pengiklan. "Setelah itu, pengiklan dapat melihat bukti secara realtime bahwa iklannya telah ditayangkan," tutupnya.
