Memanfaatkan keunggulan kuantitas gerai untuk memberikan layanan transaksi secara praktis, aman, dan menguntungkan, inilah yang dilakukan Indomaret dengan menghadirkan Indomaret Card yang bermitra dengan Bank Mandiri.
Diluncurkan pada 2008 sebagai kartu prabayar dengan teknologi smart card contactless, Indomaret mengawali kemitraan dengan Bank Mandiri sebagai agen yang dapat memberikan layanan keuangan berupa penerimaan transaksi setor tunai, tarik tunai dan berbelanja dengan Mandiri e-Cash.
Sejalan dengan kebutuhan transaksi masyarakat yang terus meningkat dan beragam, Indomaret Card tidak hanya melayani Mandiri e-Cah, melainkan perannya makin diperluas. Selain untuk berbelanja di seluruh gerai Indomaret. kartu juga bisa untuk membayar tol, membayar tiket kereta Commuter Line, Trans Jakarta, SPBU Pertamina, membayar tagihan telepon, listrik, secure parking, hingga membayar taksi Blue Bird.
Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf mengatakan sejak pertama kali layanan uang elektronik ini diluncurkan pada medio 2008, pertumbuhan transaksi non tunai di Indomaret belum meningkat signifikan. Indomaret Card pada awal peluncurannya menggaet sekitar 60 ribu customer di wilsayah Jabodetabek dengan rata-rata transaksi sebesar Rp42 ribu per kartu.
Pada tahun berikutnya tren peningkatannya rata-rata di bawah 10%. "Memang butuh waktu. Ketika baru mulai, Indomart Card baru pertumbuhannya sekitar 5%, untuk naik ke 8%-10% itu susah sekali," ujar Wiwiek saat peluncuran.
Tak pelak, strategi edukasi dan promo dilakukan untuk memperluas penetrasi Indomaret Card, sekaligus mendongkrak nominal transaksi. Promo Heboh adalah salah satunya program yang dilakukan untuk mendorong penetrasi Indomaret Card. Promo Heboh merupakan program diskon harga pada sejumlah produk tertentu. Selain diskon, ada pula pemberian hadiah langsung kepada konsumen setelah membeli produk tertentu.
Selain promo, pihaknya melakukan pengembangan gerai. Tujuannya untuk meng-cover lebih banyak target. Terlebih lagi Indomaret Card membidik semua kalangan. Sampai semester I 2018 Indomaret sudah memiliki total 15.599 gerai, di mana 30% diantaranya merupakan gerai waralaba. Jumlah tersebut masih akan berkembang, mengingat di semester I 2018, realisasi pembukaan gerai baru mencapai 300 gerai.
Peningkatan coverage layanan, promo diskon, penambahan gerai, hingga penyediaan fasilitas perbankan di gerai seperti ATM ternyata memberikan dampak positif terhadap jumlah pemilik Indomaret Card, meski tidak signifikan. Bersyukur, pemerintah menerapkan e-toll untuk pembayaran tol sehingga momen ini menjadi milesstone terhadap pertumbuhan jumlah pemilik kartu Indomaret Card m,aupun jumlah transaksi.
Gerai Indomaret di Bali misalnya, mencatat penjualan kartu meningkat sekitar 10% atau rata-rata 7-10 ribu kartu per bulan seiring dengan penggunaan transaksi nontunai sepenuhnya di tol mulai 1 Oktober 2017. Jumlah tersebut baru penjualan kartu, belum termasuk pengisian saldo. Kondisi serupa juga terjadi di gerai-gerai lainnya, terutama yang berada di kota besar.
Lonjakan jumlah pengguna ini karena para pemilik Indomaret Card tidak berpaling ke uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank lain. Pemilik sudah terbiasa menggunakan kartu untuk bertransaksi di gerai Indomaret, terutama untuk berbelanja kebutiuhan sehari-hari. Ketika ada kebijakan e-toll, menurut Wiwiek, mereka gunakan kartu untuk multifungsi, yakni untuk berbelanja dan sekaligus untuk bayar tol. Termasuk pula untuk transksi lainnya.
Meski bermunculan uang elektronik lain – sebut saja BNI TapCash, Flazz, Brizzi - pihaknya optimis Indomaret Card tetap menjadi masyarakat untuk melakukan transaksi secara mudah, nyaman, praktis, dan hemat lantaran benefit diskon saat berbelanja di gerai. Jika awal peluncuran jumlah pemilik kartu baru puluhan ribu, kini jumlahnya terus melonjak. Ditaksir mencapai jutaan pemilik.
Di lain pihak, Bank Mandiri sebagai mitra menyatakan optimis bahwa jumlah pemilik kartu meningkat. "Kami yakin penggunaan kartu prabayar Indomaret Card Mandiri akan diminati oleh masyarakat. Ini juga merupakan komitmen Bank Mandiri dalam menggarap secara serius pasar ritel micro payment yang saat ini di Indonesia masih didominasi oleh cara pembayaran tunai. Ini semua juga tidak terlepas dari upaya kami untuk mensukseskan visi Bank Indonesia dalam program less cash society." kata Inkawan D. Jusi, Senior Vice President Bank Mandiri, beberapa waktu lalu saat peluncurannya.