PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memanfaatkan event Java Jazz Festival (JJF) 2014 untuk meluncurkan kartu uang elektronik BNI TapCash. Hal ini sengaja dilakukan karena BNI menjadi sponsor utama sekaligus official bank partner sehingga BNI TapCash menjadi satu-satunya alat pembayaran untuk pembelian makanan, minuman, dan souvenir di merchandise shop JJF.
Debut TapCash tersebut ternyata memberi hasil positif. Selama pelaksanaan JJF yang berlangsung 28 Februari-2 Maret 2014, lebih dari 15 ribu kartu BNI TapCash terjual dan jumlah transaksinya mencapai 72.162 dengan sales volume Rp2,8 miliar. Hasil positif juga terjadi pada penyelenggaraan JJF di tahun-tahun berikutnya. Tak ayal kalau BNI memanfaatkan ajang JJF untuk memperluas pasar TapCash di Tanah Air.
“TapCash hadir untuk memberi kemudahan dalam bertransaksi. Selain itu, kehadiran BNI TapCash ini merupakan wujud dukungan BNI terhadap gerakan nasional non tunai yang diinisisasi Bank Indonesia,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi.
TapCash BNI merupakan kartu uang elektronik BNI yang dapat diisi ulang dan dapat dipindahtangankan. Konsumen—baik nasabah BNI atau bukan—dapat membelinya dengan harga Rp20 ribu, lantas melakukan top up saldo minimal Rp25 ribu hingga Rp1 juta.
BNI memahami, TapCash tidak cuma berlaku di ajang JJF, namun harus dapat digunakan untuk melakukan banyak transaksi. Oleh sebab itu, upaya kerja sama dan kolaborasi dilakukan BNI dengan berbagai institusi untuk memenuhi tuntunan transaksi pengguna. Pada 2014 misalnya, BNI TapCash menjaring kerja sama dengan menambahkan fitur TapCash pada kartu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk pengisian ulang (top up)-nya dapat dilakukan di merchant-merchant yang bekerjasama dengan BNI dan ATM yang bertanda TapCash.
Kemudian, untuk menjaring pengguna jalan tol, BNI berkolaborasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membagikan gratis 300 ribu TapCash kepada masyarakat. Gratis karena BNI menyubsidi Rp10 ribu per kartu dan BPJT juga menyubsidi Rp10 ribu per kartu. Kerja sama serupa – namun tidak disertai promo gratis – dilakukan pula dengan sejumlah insitusi di sektor pendidikan, BUMN, dan retail.
Di sektor pendidikan dan BUMN, BNI TapCash menjaring kerja sama dengan menambahkan fitur TapCash pada kartu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan BPJS Ketenagakerjaan. Penyebaran merchant BNI TapCash terfokus di sektor transportasi massal dan pendidikan, seperti jalan tol, area parkir, bus dalam kota, kereta, kampus dan sekolah. Hal ini dikarenakan transaksi di lokasi tersebut cenderung membutuhkan kecepatan dengan tingkat intensitas penggunaan yang cukup tinggi.
Hingga saat ini kartu BNI TapCash dapat digunakan pada Bus Transjakarta, BNI-UGM FoodPark, dan Kantin UI. Perangkat (EDC dan reader) di merchant BNI Prepaid akan digantikan dengan perangkat TapCash. Strategi kolaborasi dan kerja sama sebagai upaya ke arah terciptanya efisiensi. Wujud kolaborasi ini misalnya dengan digunakannya TapCash pada kereta commuter dan bus Trans Jakarta yang membuat transaksi menjadi lebih mudah, nyaman, dan andal untuk mempercepat pertumbuhan gerakan cashless society.
Hingga tahun lalu, kartu TapCash yang beredar mencapai 2,7 juta dengan jumlah transaksi mencapai 20 juta transaksi. Sampai dengan tahun ini ditargetkan pertumbuhannya mencapai dua digit dengan jumlah kartu di atas 4 juta. "Untuk tahun 2018 diharapkan pertumbuhan TapCash mencapai 2-3 kali dibandingkan dengan perolehan 2017," imbuh Dadang. Pihaknya juga tengah mempersiapkan peningkatan limit uang elektronik unregistered menjadi Rp2 juta, sesuai dengan aturan baru BI.
Langkah BNI menggarap market uang elektronik tidak berhenti di sini. BNI pada awal 2018 meluncurkan aplikasi smartphone Yap! (Your All Payment) sebagai alat pembayaran untuk transaksi non-tunai (cashless) dan tanpa menunjukkan kartu debit/kredit nya (cardless).
Tidak seperti aplikasi pembayaran dengan smartphone lainnya, yang hanya mengandalkan uang elektronik sebagai sumber dananya, Yap! menjadi yang pertama dengan menggunakan tiga sumber dana, yaitu Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik BNI (UnikQu) sesuai pilihan pengguna saat bertransaksi.
Yap! menyasar segmen milenial yang akrab dengan teknologi. Kafe Filosofi Kopi sebagai lokasi dimulainya acara Yap! Fest sengaja dipilih karena aktivitas milenial yang banyak terjadi di coffee shop. Dilanjutkan pagelaran JJF 2018 sebagai ajang edukasi. Termasuki pula memanfaatkan momen pesta olahraga Asian Para Games 2018 sebagai ajang edukasi dan promosi. Pada kesempatan tersebut, BNI mengajak beberapa selebgram untuk melakukan transaksi dengan Yap!
General Manager E-Banking Division BNI Anang Fauzie optimistis Yap! akan mudah diterima nasabah, terutama kaum milenial yang akrab dengan teknologi. "Target kami pengguna Yap! selama setahun pertama sampai 100 ribu pengguna, saat ini sudah 70 ribu. Kalau ada 100 ribu pengunjung, ada sekitar 30% saja men-download Yap!, target 100 ribu pengguna itu akan langsung terlampaui setelah Java Jazz rampung," tandas Anang.