Minat konsumen Indonesia ke tanah suci lewat program haji maupun umroh memang terus meningkat tiap tahunnya. Saat ini misalnya, minat haji di Indonesia mencapai 500 ribu orang tiap tahunnya. Padahal, kuota haji di Indonesia setiap tahunnya hanya 200 ribuan orang.
Perkuat pasar haji, akhir Agustus 2014 lalu CIMB Niaga Syariah merilis dua produk terbarunya, tabungan iB Pahala Haji dan iB Rencana Haji.
Tentu saja, haji menjadi segmen yang sangat menggiurkan bagi perbankan di Indonesia. Tanpa terkecuali, bagi CIMB Niaga Syariah. Pada akhir Agustus 2014 ini, Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, resmi merilis dua produk terbarunya, tabungan iB Pahala Haji dan iB Rencana Haji.
“Kedua produk itu membidik segmen nasabah yang akan menunaikan maupun merencanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Kedua produk ini akan makin melengkapi beragam produk simpanan unit usaha syariah bank terbesar kelima di Indonesia ini,” ungkap Wakil Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. D. James Rompas kepada MIX Marcomm.
Ia juga mengakui bahwa SK Menteri Agama RI tanggal 24 Desember 2013 telah menetapkan CIMB NIaga sebagai bank penerima setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Melalui kedua produk itu, ditambahkan James, muslim Indonesia sudah dapat merencanakan ibadah haji dengan setoran awal Rp 500 ribu. Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah dengan berbasis syariah dan prinsip Mudharabah. “Produk iB Pahala Haji juga sudah terhubung dengan system komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI,” lanjutnya.
Unit Syariah CIMB Naiga memang tecatat masih kecil. Tengok saja kinerja dan asset CIMB Niaga di tahun 2013. Jika total asset CIMB Niaga tahun lalu mencapai Rp 224 triliun, maka asset CIMB Niaga Syariah baru mencapai Rp 7,4 trliun. Begitu juga dengan dana pihak ketiga. Total dana pihak ketiga CIMB Niaga mencapai Rp 165,8 triliun di tahun 2013, maka dana pihak ketiga CIMB Niaga Syariah baru mencapai Rp 5,1 triliun.