Setelah Whats App, Line, Wechat, dan Kakao Talk, kini persaingan layanan pesan singkat (instant messaging) di Tanah Air akan diramaikan oleh Jongla. Layanan pesan singkat asal Finlandia itu, menyatakan siap memasuki sekaligus bersaing di pasar instant messaging Indonesia.
Instant Messaging Jongla yang memiliki arti juggling, positif, dan menyenangkan, tersedia di perangkat Android, iOS, Windows, dan Firefox.
"Misi kami di Jongla adalah menawarkan layanan yang cepat, menyenangkan, dan gratis ke lebih banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tentu saja dengan layanan lintas-platform teknologi terbaik. Aplikasi kami ringan, mudah digunakan dan terbuka untuk siapa pun," ujar Riku Salminen, CEO Jongla, lewat rilis resmi yang diterima MIX Marcomm, hari ini (22/10).
Jongla yang memiliki arti juggling, positif, dan menyenangkan itu, dapat diunduh secara gratis di Android, iOS, Windows, dan Firefox. Ada sejumlah fitur utama yang dimiliki aplikasi Jongla. Pertama, Tak Berbayar dan Tak Berbatas, karena pengguna Jongla adalah bebas untuk chatting dan mengirim terbatas jumlah pesan ke kontak mana saja di dunia dengan tidak ada biaya tersembunyi.
Kedua, Personalisasi, karena Jongla memperkaya komunikasi pengguna dengan menyenangkan dan interaktif 'Stiker' yang membawa pesan untuk hidup. Ketiga, Sosial, yakni pengguna dapat membuat profil sosial mereka sendiri di Jongla serta profil perubahan gambar dan gambar sampul. Keempat, Sinkronisasi, yakni Jongla akan mensinkronisasi secara otomatis buku alamat untuk menghubungkan pengguna dengan teman-teman mereka. Yang tak kalah penting adalah Kanal, yang merupakan cara baru untuk brand dan para selebriti untuk berinteraksi dengan penggemar dan pelanggan melalui perangkat selular.
"Fitur utama yang disediakan oleh Jongla adalah pembeda kami dengan pesan instan lainnya. Stiker bergerak dan interaktif membuat instant messaging Jongla lebih menyenangkan. Kami optimis stiker interaktif Jongla akan menjadi favorit anak muda Indonesia. Aplikasi ini telah mendapatkan popularitas global dan sudah di-publish dalam 20 bahasa, termasuk bahasa Indonesia," tutup Riku
