Lalu, memasuki ranah yang sering terabaikan namun sama pentingnya—Perspektif Finansial. Di sini seseorang menetapkan faktor-faktor yang kritikal untuk kesuksesannya, mengukur kinerja, dan menetapkan target yang konkret. Hal ini memastikan bahwa merek pribadi tidak hanya sebatas citra, tetapi juga memiliki dampak nyata yang dapat diukur dalam terminologi bisnis, seperti pencapaian finansial atau pengembangan karir.
Terakhir, adalah tentang Pengetahuan dan Pembelajaran. Di era yang berubah cepat ini, belajar dan terus berkembang adalah kunci. Menetapkan tujuan untuk pembelajaran berkelanjutan dan mengidentifikasi sumber pengetahuan baru akan memperkaya merek pribadi dan mempersiapkan untuk beradaptasi dengan perubahan serta peluang baru yang muncul.
Menggunakan framework ini bukan hanya soal menciptakan gambaran diri yang menarik bagi dunia luar. Ini tentang penciptaan versi terbaik dari diri sendiri, yang autentik dan resonan tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi diri sendiri.
Ini tentang menjadi kapten dalam perjalanan pribadi, memegang kendali penuh atas arah yang dituju dan bagaimana ingin dikenang. Dengan cara ini, merek pribadi menjadi lebih dari sekedar alat; itu menjadi perwujudan dari siapa diri dan aspirasi yang paling dalam.
REFERENSI
Rampersad, H. K. (2008). A new blueprint for powerful and authentic personal branding. Performance Improvement, 47(6), 34–37. doi:10.1002/pfi.20007