Siapa yang tak kenal BonChon Chicken? Restoran cepat saji ala Korea tersebut belakangan sukses memanjakan lidah konsumen Indonesia. Tak mengherankan, jika BonChon akhirnya menjadi salah satu kuliner pilihan yang diminati konsumen urban di Tanah Air. Keberhasilan BonChon mendapat tempat di hati konsumen Indonesia juga terlihat dari pertumbuhan gerai setiap tahunnya, hingga suksesnya BonChon di-waralaba-kan.
Menariknya, meski BonChon sudah merambah ke berbagai kota, namun sang CEO yang membawa BonChon ke Indonesia, Michelle E. Surjaputra, justru memutuskan untuk mengambil langkah re-branding pada Juni 2016 lalu. Yakni, mengganti merek BonChon dengan Chick 'n Roll. Keputusan me-re-branding BonChon yang brand awareness-nya telah terbangun dengan baik itu, bukan tanpa alasan.
Dikatakan Michelle E. Surjaputra, CEO Chick 'n Roll, “Kami mencoba melakukan penetrasi market ke pasar yang jauh lebih besar, yakni pasar muslim. Dengan merek BonChon agak sulit memperoleh sertifikasi halal. Sementara itu, Indonesia adalah pasar muslim terbesar dan preferensi sekaligus kesadaran konsumen akan makanan halal juga mulai meningkat. Oleh karena itu, kami melakukan re-branding menjadi merek Chick 'n Roll. Dan, sejak Februari 2017 lalu, Chick 'n Roll sudah memperoleh sertifikasi halal.”
Lantas, bagaimana dengan nasib gerai-gerai franchise Bon-Chon? Dijawab Michelle, gerai-gerai tersebut juga berganti nama dengan merek Chick 'n Roll. “Saat ini, total gerai yang dimiliki Chick 'n Roll mencapai 25 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dari 25 gerai tersebut, 13 adalah gerai franchise dan 12 gerai adalah milik sendiri,” terang Michelle yang menyebutkan untuk per gerai yang berlokasi di mall, investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 1,5 miliar.
Sejalan dengan re-branding, maka berbagai upaya dilancarkan Chick 'n Roll. Antara lain, dengan meluncurkan menu ayam baru berlapis keju asli, yakni Chick 'n Cheese. “Pada menu baru ini, kami menggunakan bahan-bahn dari keju asli. Selain itu, pelanggan juga masih dapat memilih enam saus andalan Chick 'n Roll. Keenam saus itu adalah Thai Garlic, Spicy Madagascar, American BBQ, Hawaiian Mustard, Brazilian Honey, dan Mandarin Flare,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai langkah penetrasi pasar, Chick 'n Roll memilih strategi “jemput bola” lewat konsep Food Truck. Dipaparkan Michelle, sejak Februari 2017 lalu, Chick 'n Roll memiliki empat armada Food Truck, yang akan menyambangi calon konsumen di area sekolah, perhelatan event, bazaar, hingga klub. “Dua armada di Jakarta dan dua armada lagi di Bali. Di Jakarta, kami menyasar area sekolah, bazaar, dan event. Sedangkan di Bali, kami menyasar lokasi event dan klub,” lanjutnya.
Tahun ini, Michelle menargetkan akan ada lima gerai tambahan di Indonesia. Ia juga bersiap membawa Chick 'n Roll ke Brunai Darussalam dan Dubai di tahun ini. Sementara untuk Food Truck, ia akan menambah tiga armadanya untuk ditempatkan di Solo, Yogyakarta, dan Bandung.