marcomm

Pasca satu dekade "tak beraktivasi", penghujung Juni ini akhirnya Telkomsel resmi meremajakan Kartu Halo. Produk paska bayar yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 itu, diakui Irlamsyah Sjam, Head of Corporate Business Group Telkomsel, memang hampir tidak melakukan apa-apa. Untuk itu, Kartu Halo kembali hadir dengan wajah atau logo baru, plus paket baru.

Peremajaan Kartu Halo

Ditambahkan, VP Product Marketing Group Telkomsel Ririn Widaryani, jumlah pelanggan Kartu Halo memang masih kecil dibandingkan dengan pelanggan prabayar. Yaitu, hanya 2,2 juta pelanggan dari lebih dari 110 juta pelanggan yang dimiliki Telkomsel saat ini.

"Namun dengan jumlah yang kecil itu, kontribusi Kartu Halo terhadap total revenue Telkomsel cukup besar, yakni 10 persen. Bahkan, ARPU (average revenue per user) pelanggan Kartu Halo sekitar 6 kali lipat ARPU pelanggan prabayar," ungkap Ririn.

Existing pelanggan Kartu Halo saat ini, diakui Ririn, memang sudah beranjak tua. Hal itu sejalan dengan usia Kartu Halo yang memasuki usia 17 tahun. Jangan heran, jika existing pelanggan Kartu Halo kurang memanfaatkan layanan data.

Sementara itu, pasar kelas menengah sedang bertumbuh di Tanah Air. Pasar kelas atas pun ingin di-treatment dengan cara yang berbeda. Demi menggarap pasar anak muda--antara lain young professional, first jobber, dan wanita yang memiliki jaringan worldwide, dan pebisnis yang memiliki jaringan worldwide--Kartu Halo pun diremajakan dengan melempar paket Halofit.

Melalui Halofit, ditambahkan Ririn, pelanggan dapat terlayani secara customize. Misalnya saja, pelanggan bisa memilih paket sesuai kebutuhan. "Di Halofit, kami punya beberapa paket terjangkau, yakni paket Rp 80 ribu, Rp 125 ribu, Rp 250 ribu, Rp 500 ribu, Rp 1,5 juta, dan Rp 3 juta. Pelanggan dapat memilih sesuai kebutuhan. Jika paket yang dipilih kurang, maka pelanggan bisa top up," papar Ririn.

Mencoba berbeda dengan produk sejenis, Kartu Halo pun menawarkan layanan istimewa. Sebut saja, mendapatkan prioritas di jaringan high speed packet access (HSPA). "Untuk menjawab kebutuhan segmen youth yang data minded, maka layanan data menjadi faktor yang utama," ucap Ririn.

Selain itu, pelanggan Kartu Halo juga bisa menikmati berbagai tayangan film dan video pilihan, baik lokal maupun asing, dengan dukungan GrooviaLite. Bahkan, pelanggan Kartu Halo juga berkesempatan memperoleh program loyalty customereksklusive. Di antaranya, fasilitas airport lounge dan vallet parking. Termasuk, berkesempatan mendapatkan penawaran diskon 10 persen tiket pesawat Garuda Indonesia untuk rute domestik dan mancanegara.

"Kami berharap, dengan wajah baru dan paket baru ini, jumlah pelanggan Kartu Halo hingga akhir tahun bisa mencapai 2,5 juta pelanggan," target Ririn.

Diakui Ririn, pasar kartu paska bayar memang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan prabayar. Hal itu disebabkan habit pelanggan Indonesia yang enggan repot mengikuti berbagai persyaratan serta khawatir identitas mereka diketahui orang lain. Untuk menjawab hambatan itu, maka Kartu Halo menawarkan kemudahan, dengan menggandeng perbankan, seperti BCA, BNI, dan Mandiri.

"Pelanggan tak perlu repot mengisi data. Kami cukup memakai data yang sudah terekam di kartu kredit mereka misalnya. Bahkan, kami punya program khusus bersama bank tersebut untuk pelanggan Kartu Halo," ia menuturkan.

Dalam rangka memperkenalkan wajah dan layanan baru Kartu Halo, Telkomsel menggelar roadshow di empat kota secara serempak mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2012. Yaitu, di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.