BPJS Ketenagakerjaan
Seiring dengan bertransformasinya PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan—yang sebelumnya merupakan PT Persero (BUMN)–maka program yang dikelola pun berubah. Antara lain, dengan bertambahnya program Jaminan Pensiun. Cakupan kepesertaan juga semakin luas. Sebab, di samping mengelola peserta penerima upah (PU), BPJS Ketenagakerjaan juga mengelola peserta bukan penerima upah (BPU). “Dengan demikian, BPJS Ketenagakerjaan saat ini dituntut untuk meningkatkan pelayanan,” kata Reomie Erfianto, Kepala Divisi Pengembangan IT BPJS Ketenagakerjaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan layanan adalah dengan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas organisasi, terutama dari sisi ICT. Diyakini Reomie, Penerapan sistem TIK memang sangat mendukung sekaligus menopang strategi perusahaan agar mampu meraih keunggulan operasional.
“Peran strategis tersebut mencakup pemanfaatan ICT di semua proses bisnis BPJS Ketenagakerjaan, mulai dari perluasan kepesertaan, layanan, hingga kemampuan yang memberi perusahaan dalam mewujudkan operational excellence dan service excellence. Kuncinya adalah kolaborasi, koordinasi, dan kreatif,” ia meyakini.
Guna mendukung aktivitas bisnis, pemasaran, dan penjualan BPJS Ketenagakerjaan, ada dua pendekatan yang dimanfaatkan terkait ICT. Pertama adalah Pendekatan Personal Services. Yakni, pelayanan berbasis ICT ketika calon peserta atau peserta berinteraksi langsung dengan kanal BPJS secara fisik, sepertipelayanan di Kantor Cabang, contact centre, dan layanan mobil keliling.
Kedua adalah Pendekatan Self-Services. Yaitu, pelayanan berbasis ICT yang dilakukan secara mandiri, dimana peserta atau calon peserta dapat melakukan sendiri seluruh seluruh aktivitas mereka yang berhubungan dengan pendaftaran, pembayaran iuran, klaim, dan informasi BPJST Ketenagakerjaan—seperti Smart Kiosk, BPJSTK Mobile, dan BPJSTKU Portal. “Seluruh layanan tersebut telah memanfaatkan data kependudukan dan KTP Elektronik yang terintegrasi dengan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” ucapnya.
Hasilnya, ada tiga benefit yang diperoleh BPJS Ketenagakerjaan dari sistem ICT itu. Ketiganya adalah simplifikasi dan digitalisasi bisnis proses yang berdampak pada kecepatan, efektivitas, dan efisiensi bisnis; kemudahan dan peluasan kerja sama dengan mitra; serta kualitas pengelolaan data behaviour peserta dan informasi yang valid, reliable, comply, dan integrity.
Berkat sistem ICT itu pula, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan terpilih sebagai salah satu pemenang Top 3 Indonesia Best eMark Award 2016 untuk kategori Lembaga Keuangan Non Bank.
MIX.co.id - Vietjet, maskapai penerbangan asal Vietnam, resmi bersinergi dengan Xanh SM, perusahaan penyedia layanan…
MIX.co.id - Belakangan ini, konsumen mendambakan AC yang bukan hanya berfungsi untuk mendinginkan ruangan saat…
Creating Shared Value 2024 mengubah cara perusahaan Indonesia menciptakan dampak. Program-program yang diimplemntasikan peserta Indonesia…
Indonesia dan negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam menghadapi tantangan lingkungan serius, mulai dari pencemaran…
Senior Vice President (SVP) Head of National Brand IM3 Essy Cinta (kiri) bersama SVP Head…
MIX.co.id - PLN Icon Plus berhasil meraih sertifikasi ISO 55001 yang mencakup Sistem Manajemen Aset…