Saat ini, tak sedikit pemasar atau pengelola merek menggandeng influencer--seperti blogger, selebgram, selebtwit, hingga youtubers--untuk mensukseskan kampanye pemasaran merek mereka. Pemasar pun rela merogoh kocek lebih dalam, alias membayar mahal, hanya untuk meminta influencer mem-posting, menyebarkan pesan komunikasi merek di akun media sosial mereka.
Dengan bujet komunikasi pemasaran yang tidak sedikit demi menggandeng influencer, tentu saja perusahaan harus memasang ROI (Retun of Investment) dari setiap Influencer Marketing Campaign mereka. Caranya?
Ada sejumlah parameter yang dapat digunakan pemasar untuk mengukur efektivitas maupun ROI dari influencer. Seberapa tinggi kinerja konten influencer terhadap kampanye pemasaran sebuah merek, maka pemasar dapat mengukurnya lewat ROI yang jelas.
Deep Patel, pemasar sekaligus penulis buku "A Paperboy's Fable: The 11 Principles of Success" menjelaskan bahwa ada lima langkah yang dapat digunakan dalam mengukur efektivitas dari influencer. Berikut ini lima langkah dalam mengukur efektivitas dari influencer.
#1 Objektif dan Alat Ukur Harus Jelas
Dalam mengukur efektivitas influencer, pemasar harus secara akurat menentukan objektif atau tujuan dari digunakannya influencer. Apakah objektifnya untuk membangun brand awareness, meningkatkan penjualan setiap bulannya lewat akun influencer, atau mengekspos produk maupun layanan kepada para pengikut influencer?
Pastikan juga alat ukur yang akan digunakan untuk ROI dari influencer. Untuk hal ini, pemasar dapat menggunakan S.M.A.R.T. yang merupakan kependekan dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Attainable (dapat dicapai), Realiatic (realistis), dan Time Based (berbasis waktu).
Ada sejumlah metrik umum yang dapat digunakan untuk hal itu. Di antaranya, tampilan website, referral visitors atau orang yang mengunjungi situs web Anda melalui karya influencer yang Anda gandeng, viral merek Anda di media sosial, serta social media reach (jangkauan media sosial).
Pastikan juga bahwa objektif brand realistis, dan secara langsung berhubungan dengan tidak hanya pada preferensi audiens Anda, tapi juga influencer Anda. Itulah mengapa penting bagi pemasat untuk benar-benar meluangkan waktu untuk memahami setiap pihak yang terlibat dalam kampanye pemasaran, baik memahami merek Anda, audience atau pemirsa, influencer, bahkan kompetitor.
#2 Pelacakan Piksel
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengukur berapa banyak orang yang datang ke situs Anda melalui influencer yang sudah Anda gandeng? Pertimbangkan untuk meminta mereka memasang piksel pelacakan (Tracking Pixels). Sebab, hal itu akan memungkinkan Anda untuk melacak berapa banyak pengguna yang mengunjungi situs Anda dari kanal yang lain--seperti dari influencer Anda. Pelacakan piksel sangat berguna saat berhubungan dengan blogger atau influencer di Facebook, bahkan konten lainnya.
#3 Kode Kupon
Terkadang cara lama dalam melakukan kampanye pemasaran masih yang terbaik. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengukur efektivitas kampanye pemasaran influencer adalah dengan memberi masing-masing influencer kode kupon tertentu. Hal ini sangat relevan untuk pembelian impulsif dan barang konsumsi, namun dapat diterapkan pada hampir semua merek.
#4 Fitur Comment-to-Buy di Instagram
Mirip dengan menggunakan kode kupon untuk melacak efektivitas influencer, fitur comment-to-buy di Instagram akan menunjukkan dengan pasti influencer mana yang memiliki daya tarik paling banyak. Bila digunakan bersamaan dengan promosi media sosial pada umumnya, taktik pengukuran ini juga bisa menjadi bagian penting dari keseluruhan strategi penjualan online Anda.
#5 Tautan dalam Video YouTube
Cara terbaik mengukur efektivitas dari Yutubers adalah memasukkan tautan dalam video (atau deskripsi) yang spesifik untuk influencer tersebut, persis seperti mekanisme yang serupa dengan kode kupon.