Pengaruh Tren Digital Terhadap Masa Depan Pemasaran Wisata

Meningkatnya tren digital dan perangkat mobile telah mengubah harapan dan perilaku konsumen. Menemukan informasi terbaru yang mereka butuhkan serta kemampuan berbagi, menjadi penting. Selain tentunya kebutuhan untuk lebih interaktif dan personal melalui platform digital, tak terkecuali saat konsumen melakukan traveling. Hal ini diungkapkan Matt Hulen, Head of Travel & Financial Services Southeast Asia Facebook dalam siaran pers yang diterima MIX Marcomm.

Menurut laporan IDC “Always Connected” pada Maret 2013, sebanyak 79 persen pengguna smartphone selalu membawa ponsel mereka dalam berbagai situasi, kecuali dua jam dalam sehari selama mereka terjaga, dan tren seperti ini diperkirakan akan terus berkembang. Meskipun terjadi pergeseran pada perilaku konsumen, investasi pemasaran dan sumber daya saat ini tergolong masih belum mampu mengejar ketertinggalan. Tantangannya adalah bagaimana pemasar atau brand dapat selalu terhubung dengan wisatawan pada setiap tahapan, pada semua perangkat yang ada.

Facebook Matt Hulen - Head of Travel & Financial Services, Southeast Asia Facebook.

“Bagi para wisatawan, perangkat mobile menjadi bagian penting dari hidupnya, karena perjalanan mereka bisa sepenuhnya didokumentasikan; apakah itu sedang bermimpi, merencanakan, memesan, merasakan, atau melihat ke belakang. Karena itu, sangat penting bagi pemasar berhubungan dengan wisatawan pada beragam titik rasa, termasuk dalam berbagai perangkat, seperti perangkat mobile atau smartphone,” kata Hulen.

Terdapat tiga tujuan pemasaran wisata yang memberi dampak sosial. Pertama, Inspirasi. Social platform berbasis pengguna yang menawarkan konteks sosial, seperti Facebook, memberikan pemasar lebih banyak cara untuk menginspirasi konsumen. Mimpi untuk bepergian saat liburan jadi lebih mudah di-share. Seperti di tahun 2013, tercatat sebanyak 42 persen dari pengguna Facebook berbagi setidaknya satu kisah perjalanan dengan teman-teman atau keluarga mereka.

Pemasar atau jasa perjalanan wisata tidak perlu lagi menyampaikan pesan yang sifatnya generik kepada konsumen, dan berharap pesan itu cukup untuk mendorong mereka melakukan pemesanan. Mereka bisa secara strategis merancang dan menyampaikan pesan pada waktu yang tepat bagi konsumen yang disasar dengan memanfaatkan peran web feed dalam menyediakan informasi yang relevan untuk memastikan pengalaman optimal bagi pelanggan.

Kedua, Konversi. Konversi atau perubahan dari kesadaran menjadi keputusan untuk membeli, sangat penting untuk setiap bisnis. Tetapi langkah menuju keputusan itu menjadi sangat rumit, karena begitu banyak kanal yang tersedia bagi konsumen. Teknologi telah membuat segala sesuatunya menjadi lebih efisien, sehingga pemasar pun perlu menjangkau para wisatawan di waktu yang tepat, dan pada media yang sesuai agar bisa mendorong tindakan yang diinginkan.

Millennial Media dalam Cross-Screen Consumer Behavior Decoded menunjukkan sebanyak 70 persen pengguna digital saat ini mengakes internet menggunakan ponsel (smartphone) dan komputer–angka ini naik 63 persen dibanding tahun lalu 2013 berkat meningkatnya kenyamanan konsumen dalam bergerak melintasi beberapa perangkat agar tetap terhubung dan mengonsumsi konten.

Penggunaan aplikasi oleh konsumen juga terus meningkat. Masyarakat memilih digital platforms berdasarkan pencarian mereka di browsersmartphone dengan 86 persen aktivitas seluler yang dihasilkan melalui aplikasi. Oleh karena itu, pemasar harus melakukan lebih dari sekedar membangun sebuah aplikasi dan berharap konsumen akan menggunakannya. Selain iklan banner tradisional, pilihan lain adalah menggunakan aplikasi Facebook Mobile Install ads yang akan mendorong tingkat unduhan aplikasi langsung dari ponsel.

Terakhir, Loyalitas. Hubungan yang bertahan lama antara pelanggan dan produk bisa dijabarkan menjadi tiga bagian; Manajemen Hubungan Konsumen (Customer Relations Management - CRM), brand, dan mobilitas. Teknologi digital dan beragam data yang sekarang tersedia membuka peluang besar untuk menjaga hubungan dengan pelanggan.

Dibandingkan hubungan transaksional yang seringkali mengalami pasang surut, pemasar kini bisa menjangkau konsumen pada waktu yang tepat dan menjalin hubungan yang lebih berharga dan bertahan lama. Untuk memaksimalkan jangkauan dan efisiensi, pebisnis dapat menggabungkan data yang mereka miliki dengan data yang terdapat di Facebook.

Seperti contoh, Facebook membantu Garuda Indonesia menjangkau target konsumen dan meningkatkan kesadaran tentang layanan baru tersebut, dengan peningkatan sebesar 24 persen dalam hal pengingatan kembali iklan yang dilihat atau ad recall, serta peningkatan rekomendasi brand sebesar 6 persen khususnya untuk laki-laki, dan peningkatan dalam hal niat untuk membeli sebesar 3 persen.

“Pengiklan sekarang dapat mencapai jangkauan masif hanya dengan menyampaikan pesan yang relevan kepada audiens tertentu. Industri jasa pariwisata merupakan salah satu sektor kunci yang menjadi fokus dari Facebook. Pemasar di bidang travel bisa mulai menggunakan people-based targeting untuk mendorong personalisasi sesuai skala yang diinginkan, dan perangkat mobile untuk menjangkau pelanggan pada setiap titik penting dari perjalanan mereka,” pungkas Hulen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

2 thoughts on “Pengaruh Tren Digital Terhadap Masa Depan Pemasaran Wisata”

pingin ikutan bisnis gak ada modal. Ada yg mau ngutangin saya product online?? I am a poorman, some body help me pleace!
by Zulheldi, 05 Mar 2015, 16:38
asal komen dan komen asal boleh ya?
by Zulheldi, 05 Mar 2015, 15:41

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)