#3 Edukasi
Banyak merek berpikir bahwa edukasi pelanggan atau calon pelanggan mereka berarti membicarakan manfaat produk dan layanan mereka atau bagaimana penawaran mereka dapat memecahkan masalah atau memberi solusi untuk pelanggan. Sayangnya, jenis pemasaran seperti itu tidak banyak membangun komunitas.
Sebagai gantinya, maka pemasar perlu memposisikan diri sebagai sumber daya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengedukasi pengikut atau follower. Pemasar dapat membuat strategi itu efektif dengan cara mengedukasi pengguna tentang produk atau layanan Anda tanpa melakukan penjualan langsung.
Misalnya, jika Anda seorang terapis pijat, maka Anda mungkin berpikir bahwa langkah edukasi berarti memberi tahu klien Anda mengapa pijatan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Padahal, sebagai gantinya, Anda dapat membicarakan bagaimana stres bisa menjadi racun bagi kesehatan. Kemudian, orang akan mencari cara untuk mengurangi stres, dan mereka akan belajar bahwa pijat adalah salah satu solusinya.
Jika Anda menjual asuransi jiwa, Anda tidak harus mengedukasi dengan cara menulis tentang kebutuhan akan asuransi jiwa. Sebagai gantinya, Anda dapat menulis tentang hal-hal seperti perencanaan pensiun atau biaya rata-rata pemakaman.
Dengan menciptakan jenis edukasi seperti itu, maka Anda menempatkan situs merek Anda sebagai sumber utama dan mendorong lebih banyak kunjungan. Bahkan, ketika orang tidak berbelanja untuk apa yang Anda tawarkan. Mereka akan mengunjungi lebih banyak, berkomentar lebih banyak dan berbagi lebih banyak, yang akan membangun komunitas sekaligus membantu merek Anda mendapatkan lebih banyak keterpaparan.
Diyakini Angie, dengan menciptakan komunitas di sekitar merek Anda, maka merek Anda akan menjadi lebih dibandingkan merek lain. Gunakan strategi ini dan strategi lainnya untuk mulai membangun komunitas di situs web dan saluran jaringan sosial Anda.