Demi mempercepat upaya transformasi digital para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) melalui online marketplace, jelang New Normal, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah meluncurkan program Kakak Asuh UMKM (KAU).
Melalui KAU, KemenKopUKM akan mencetak para ahli marketing digital yang akan bertindak sebagai kakak asuh, yang akan mendampingi para pelaku UMKM dalam memanfaatkan marketplace secara lebih efisien.
Salah satu program KAU dihadirkan lewat kegiatan pelatihan digital marketing, dengan menggandeng Lazada. Dijelaskan Arif Rahman Hakim, M.S., Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenkopUKM, calon kakak asuh yang ingin bergabung bisa melakukan pendaftaran melalui platform online EDUKUKM.ID.
"Peserta yang terpilih akan mendapatkan pelatihan online sebagai kakak asuh, serta mendapatkan sertifikat online. Kakak asuh kemudian akan melanjutkan dengan mencari UMKM untuk dibantu melakukan penjualan di Lazada.co.id," ujarnya.
Diyakini Arif, tantangan UMKM saat ini adalah memaksimalkan pemasaran digital melalui platform online, untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara lebih efektif dan efisien. Sayangnya, baru sekitar 13% UMKM yang sudah masuk ke online marketplace.
Oleh karena itu, upaya mendorong semakin banyak UMKM untuk masuk ke pasar online tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. "Namun, juga perlu melibatkan semua pihak terkait, dalam hal ini Lazada Indonesia sebagai penyedia marketplace, dan komunitas Bolu.ID yang menjadi ruang berbagi pengalaman di antara UMKM. Selain itu, kerja sama ini bersifat mutual partnership, tanpa menggunakan APBN," tegas Arif.
Ditambahkan Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata, sebagai lembaga yang terus berupaya membina, memberdayakan, dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Indonesia, SMESCO Indonesia berinisiatif membentuk gerakan KAU. “Ini dalam upaya membantu para pelaku UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan mengembangkan bisnisnya secara optimal melalui platform digital,” ujarnya.
Kerja sama perdana dengan Lazada Indonesia sebagai pelaku bisnis e-commerce, ia harapkan dapat berjalan dengan baik. "Kami berharap, program ini nantinya didukung oleh stakeholder ataupun e-commerce lainnya," harap Leo.
Sejatinya, program KAU sejalan dengan program Gerakan Nasional (Gernas) #banggabuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu, juga sebagai bagian dari program Bangkitkan Bisnismu yang digagas Lazada Indonesia sejak awal masa pandemi, dalam upaya menjaga keberlangsungan bisnis pelaku bisnis, terutama UKM.
Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia menuturkan, “Kami sangat optimis #BangkitkanBisnismu bisa berkontribusi terhadap Gernas #banggabuatanIndonesia, sekaligus mendukung perekonomian negara dan pelaku UKM. Salah satu inisiatif dalam program #BangkitkanBisnismu ini adalah KAU, yang merupakan kemitraan Lazada dengan SMESCO Indonesia. Program KAU ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelaku UMKM mengembangkan bisnis mereka di ranah digital melalui e-commerce.”
Saat ini, ribuan penjual dan jutaan barang produksi UKM lokal sudah aktif di kanal Bangga Buatan Indonesia di platform Lazada. Dalam satu minggu pertama diperkenalkannya kanal khusus #banggabuatanIndonesia di platform Lazada, lebih dari 750.000 pengunjung datang dan berbelanja produk lokal di kanal tersebut.
"Setiap kakak asuh diharapkan bisa membantu 2–3 UMKM untuk mulai mengembangkan bisnis mereka di e-commerce. Sellers Lazada juga berkesempatan menjadi Kakak Asuh, dan mereka akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi untuk memberdayakan UKM di Indonesia," urai Monika.
Saat ini, sellers Lazada yang sudah berhasil membangun bisnis mereka di Lazada sangat aktif berbagi ilmu melalui berbagai payung komunitas seperti Lazada Club dan Lazada University. Di tahap awal, Lazada Indonesia akan memulai dengan merekrut 100 calon kakak asuh, masing-masing dengan maksimum 3 adik asuh yang akan dibimbing.