APMF 2014 - Masih Didominasi oleh Praktisi Media dan Agensi

APMF 8
Di hari penutupan Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014, ratusan peserta masih tampak antusias mengikuti pemaparan dari sejumlah pembicara. Tokoh nasional Ridwan Kamil dan Anies Bawesdan, hingga tokoh kreatif berkelas internasional seperti Kentaro Kimura, sanggup membuat peserta bertahan sampai perhelatan berakhir.
Diungkapkan Hanny Soemma Di Pradja, President Director Prambors Female Delta Radio, yang selalu mengikuti setiap perhelatan APMF, APMF 2014 kali ini tercatat menarik. “Isu-isu yang dihadirkan APMF kali ini memang harus diketahui oleh praktisi media dan advertising agency, termasuk pemilik merek.
Dari hasil pemaparan sejumlah pembicara APMF 2014, menurut Hanny, sebagai peserta ia jadi lebih memahami bahwa sekarang the world is not the same anymore. Terutama, untuk orang-orang muda. “Saat ini, komposisi pemanfaatan media digital menjadi lebih besar. Dengan perubahan itu, praktisi media, agensi, maupun brand owner harus pandai memilih media komunikasi apa yang tepat untuk target market mereka,” tandasnya.
Sementara itu, bicara soal tema connect deeper, Hanny menilai menjadi tema yang relevan dengan kondisi saat ini. “Saya penasaran dan memutuskan untuk mengikuti forum ini sampai hari terakhir. Sebab, saya ingin tahu strategi yang tepat untuk menciptakan connect deeper antara brand dan konsumen melalui best practice,” ungkapnya.
Benefit yang sama juga diakui oleh Theo T. Gazali, Sales and Marketing Director PT Dua Kelinci. Menurutnya, acara APMF 2014 merupakan forum yang bagus untuk menambah wawasan. “Saya memang pertama kali mengikuti APMF ini. Sebagai pengelola merek, tema dan best practice yang dihadirkan sangat cocok dengan kebutuhan kami. Banyak hal yang berkaitan dengan consumer dan social media, termasuk perkembangannya ke depan. Informasi seperti ini dapat saya jadikan bahan untuk merancang strategi marketing dan komunikasi Dua Kelinci ke depannya,” papar Theo.
Bagi Delianti Naim, Marketing Support Manager PT Trakindo Utama, mengikuti ajang APMF lantaran ia ingin mendapatkan informasi terkini seputar dunia marketing dan komunikasi. Selain itu, ia pun berharap dapat memperluas networking di sana.
“Tema dan pembicaranya bagus-bagus untuk menambah wawasan. Sayangnya, contoh-contoh yang dihadirkan masih didominasi untuk segmen B2C (business to consumer). Sementara kami, target marketnya adalah B2B (Business to Business). Para pesertanya pun, saya lihat masih lebih didominasi oleh praktisi media dan agensi. Saya berharap ke depannya, jumlah peserta antara media, agensi, dan brand owner dapat berimbang,” tutup Delianti. (Dwi/Shofa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)