Pesatnya pertumbuhan pengguna internet (netizen) di Indonesia membuat pengaruh internet kian meluas. Selain bisnis dan ekonomi, peran internet juga makin dominan dalam bidang politik.
Country Head Facebook Indonesia Anand Tilak mengatakan, selama periode Pemilu dan pemilihan presiden (Pilpres) 2014 di Indonesia, pihaknya mencatat ada 200 juta interaksi di Facebook terkait Pemilu. "Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya dilakukan anak muda usia di bawah 34 tahun," ujarnya saat menjadi pembicara dalam Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014 di Nusa Dua, Bali, kemarin (19/9).
Menurut Anand, melonjaknya interaksi Facebook selama momen politik seperti itu tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga sudah menjadi tren di berbagai negara lain dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, seperti India serta negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Asia.
"Media internet ini yang diyakini menjadi game changer (pengubah hasil pertandingan) Pemilu," katanya di hadapan 700 lebih insan media dan periklanan yang hadir dalam APMF 2014.
Membanjirnya interaksi via jejaring media sosial juga terjadi saat perhelatan Piala Dunia di Brasil pertengahan tahun ini. Anand menyebut, pembicaraan terkait sepakbola saat Piala Dunia oleh pengguna Facebook di Indonesia merupakan yang tertinggi ke-3 di dunia.
"Indonesia hanya kalah oleh Brasil sebagai tuan rumah dan Amerika Serikat (AS)," ucapnya.
Anand menyebut, membanjirnya interaksi via media sosial juga terjadi di Indonesia pada saat siaran langsung pertandingan-pertandingan sepakbola seperti Liga Primer Inggris dan Liga Spanyol.
"Tren seperti inilah yang lantas ditangkap oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produk," ujarnya.
Senada dengan Anand, Chairman and World President IAA Global Fharis Abouhamad mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan netizen paling pesat di dunia.
"Sebagian besar netizen sangat aktif di media sosial seperti Facebook dan Twitter," katanya.
Dia menyebut, Indonesia tidak saja menyandang predikat sebagai pengguna Facebook terbesar di dunia, tapi juga pengguna Twitter teraktif karena sekitar 23 juta aktifitas pemegang akun Twitter terjadi setiap hari di Indonesia pada 2013 lalu.
"Indonesia layak mendapat gelar Ibukota Twitter," ucapnya berseloroh.
Data Global Web Index 2014 menunjukkan, Indonesia tercatat sebagai negara dengan populasi pengakses internet ke-7 terbesar dunia dengan 58 juta penduduk sudah mengakses internet. Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara ke-2 dengan pertumbuhan pengguna internet paling pesat, yakni 430 persen dalam lima tahun terakhir. Indonesia hanya kalah dari Filipina yang mencatat pertumbuhan 531 persen, namun secara kuantitas lebih sedikit dari Indonesia.
Tapi, berdasar survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 71,19 juta pada 2013 lalu. Bahkan menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), jumlah netizen di Indonesia sudah menembus angka 82 juta orang