MIX.co.id - Ramadan menyajikan peluang unik bagi para marketer. Studi yang dilakukan YouGov mengungkapkan bahwa 51% orang menghabiskan lebih banyak waktu belanja online selama Ramadhan. Oleh karena itu, brand yang sengaja dan secara hati-hati mempersiapkan diri sebelum musim Ramadan dapat meraup keuntungan besar.
Dalam merancang iklan ramadan, pemasar dapat memanfaatkan Rich Media Ads. Rich Media Ads merupakan penggabungan antara teks, gambar, audio, video, animasi, atau lainnya atau iklan multimedia. Iklan bergaya dinamis ini dapat dibentuk sesuai dengan gerakan di layar atau device (perangkat) pengguna.
Diungkapkan Yaroslav Zhuliy, Head of Sales APAC MGID, di saat dunia berubah menjadi digital, maka viewability tidak sama dengan dampak. Oleh karena itu, kreativitas sangatlah penting dalam menangkap perhatian pengguna, bahkan menjadi kunci dari periklanan yang lebih efektif. Dengan Rich Media Ads, maka ada banyak cara bagi pemasar untuk berinteraksi dengan target audience serta mencegah atau menghindari kebutaan iklan banner.
Dengan kata lain, Rich Media Ads menangkap perhatian pengguna tanpa memaksanya. Pengguna dapat menyentuh, menyeret, menggores, menggeser, memutar, menonton video atau bahkan bermain game di dalam format Rich Media Ads.
“Iklan-iklan ini dapat menggabungkan teks, audio, gambar, video dan animasi untuk menangkap perhatian dan mendorong pengguna untuk melakukan tindakan langsung. Dengan mendorong interaksi, pengiklan yang menggunakan format iklan ini dapat menonjolkan diri dari kompetitor selama Ramadan,” ia meyakini.
Lebih jauh ia menjelaskan, ada banyak keuntungan dengan menggunakan Rich Media Ads. Keuntungan pertama, dapat masuk ke dalam mobile interaktif. Bagaimanapun interaksi pelanggan dengan perangkatnya terus berubah dengan cepat. Dalam jumlah yang hampir menyentuh 70%, pangsa pasar mobile telah melebihi desktop, hingga lebih dari dua kali lipatnya. Bahkan saat ini, kita menyaksikan pergeseran global menuju video.
“Satu hal yang jelas, pola konsumsi dan preferensi media pada umumnya telah berkembang. Total penghasilan industri video online APAC diprediksikan akan bertumbuh 16% setiap tahunnya. Pada tahun 2077, diperkirakan mencapai US$73 miliar. Jika brand ingin memaksimalkan koneksi dan brand awareness, perkembangan ini sangat penting, dan inilah letak di mana format Rich Media Ads menjadi penting,” tandasnya.
Keuntungan kedua, dapat menghindari kebutaan banner. Saturasi iklan menyebabkan para konsumer selalu menghindari iklan. Beberapa orang secara sadar menghindari banner dengan cara menghiraukannya atau menggunakan ad blocker. Dan, hampir setengah (42,7%) dari pengguna internet di seluruh dunia menggunakan ekstensi ad block. “Sejatinya, menggunakan gambar bergerak dinamis, audio, infografis dan animasi di samping elemen-elemen tradisional, seperti teks dan gambar, akan memperluas jangkauan iklan dan meningkatkan peluang untuk menangkap perhatian target audience. Variasi ini memberikan pengguna kesempatan non-intrusif untuk berinteraksi, meneliti dan memahami suatu produk atau layanan,” lanjutnya.
Keuntungan ketiga, memperoleh wawasan berbasis data. Lebih banyak kesempatan untuk engagement dan interaksi berarti lebih banyak data yang dapat diperoleh, yang akhirnya menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pemirsa berinteraksi dengan iklan. “Memahami perilaku pengguna itu penting, karena pengiklan dapat menerapkan marketing dengan lebih efektif. Teknologi artificial intelligence (AI) milik MGID juga mengenali pola-pola perilaku di berbagai platform, yang dapat membantu brand dalam mengoptimalkan kampanye dan meningkatkan ROI (Return of Investment),” paparnya.
Lebih jauh ia menegaskan, secara keseluruhan, memperkaya pengalaman pengguna, tingkat click-through yang lebih tinggi, dan metrik-metrik yang membantu adalah alasan-alasan utama brand-brand sukses menggunakan Rich Media Ads di dalam strateginya. “Rich Media Ads terus mengalahkan iklan banner standar hingga 267%. MGID bahkan menawarkan tim desainer dan copywriter untuk membangun Rich Media Ads yang sesuai dengan kebutuhan dari setiap brand atau agensi,” tutupnya.