Tak hanya daya tahan tubuh yang harus diperkuat selama Pandemi Covid-19, namun kesehatan kulit juga perlu diperhatikan. Mengingat, penggunaan masker, menggunakan hand sanitizer, dan mencuci tangan yang terlalu sering juga berdampak pada kesehatan kulit.
Oleh karena itu, SOHO Global Health sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat untuk memajukan kesehatan di Indonesia, menggelar diskusi kesehatan bertajuk "Menjaga Kulit Sehat dan Lembap Selama Pandemi Covid-19", pada hari ini (12/5).
Dikatakan VP Marketing Healthcare SOHO Global Health Sylvia A. Rizal, "Melalui brand Noroid, SOHO ingin turut memajukan kesehatan di Indonesia dengan menggelar program edukasi, antara lain lewat diskusi kesehatan yang dikemas secara virtual pada hari ini."
Diikuti oleh berbagai media nasional, Sylvia menerangkan bahwa SOHO bekerja sama dengan NeoPharm Co. Ltd, Korea, memghadirkan produk skin care Noroid. NeoPharm Co. Ltd ini memiliki kemampuan penguasaan teknologi skin care dan pemahaman kebutuhan konsumen yang sangat baik, sehingga produknya menjadi market leader di Korea, terutama untuk sensitive skincare market.
"Lisensi NeoPharm Co. Ltd diberikan kepada SOHO untuk memasarkan produk pelembap dengan kandungan Pseudo-Ceramide melalui brand Noroid. Noroid dengan kandungan Pseudo-Ceramide dan teknologi MLE® yang dipatenkan, menjawab permasalahan untuk kondisi kulit kering dan sensitif dengan formulasi yang dibuat sama seperti struktur alami pada kulit manusia," tutur Sylvia.
Pada kesempatan diskusi kesehatan online ini, SOHO menghadirkan sejumlah pembicara pakar. Mereka adalah Dokter Spesialis Kulit - Dermatologi Kosmetik dr. Lilik Norawati, Dokter Spesialis kulit – Dermatologi Kosmetik Dr. Abraham Arimuko, dr. Tina Wardhani Wisesa, dan Medical Affairs Manager Soho Global Health dr. Melissa Djaja.
Dikatakan dr. Lilik Norawati, "Kulit kering tidak bisa diabaikan. Kulit kering bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi. Mengapa? Karena kurangnya kelembapan, kulit tangan akan mudah pecah-pecah, menciptakan jalan masuk bagi mikro organisme seperti bakteri, virus, jamur yang selanjutnya dapat menimbulkan masalah baru pada kulit. Kulit tangan juga dapat mengalami iritasi akibat penggunaan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, yang dapat menyebabkan dermatitis atau eksim berkepanjangan."
Sementara itu, diungkapkan Dr. Abraham, pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang lebih intens menjadi muncul banyak keluhan. Mulai dari iritasi atau rasa pedih saja, muncul ruam, dan lecet. Bisa juga muncul bisul kecil-kecil, bahkan bisa kambuh herpes yang muncul di sekitar sudut mulut. Selain itu, bisa timbul jerawat dan pigmentasi inflamasi, dimana kulit menjadi hitam-hitam. "Paling menyedihkan adalah kulit menjadi hitam hitam, karena ada iritasi kronis. Untuk petugas medis wanita yang masih muda, ini sangat menyedihkan," ucapnya.
Tidak hanya orang dewasa, pada saat pandemi seperti ini, semua bisa berdampak, termasuk anak-anak. Diakui dr. Tina, secara garis besar kulit adalah organ paling luar dari tubuh, baik itu untuk orang dewasa maupun anak-anak. Sebagai organ terluar, proteksi tubuh paling depan adalah kulit. Karena organ paling luar, kulit memiliki beban paling berat dalam melawan paparan faktor eksternal maupun internal. Oleh karena itu, jangan sampai anak-anak terganggu barrier atau sawar kulitnya, baik oleh faktor eksternal maupun internal.
"Terutama, di masa pandemi sekarang, orangtua harus tetap waspada. Sebab, tujuan perawatan kulit anak intinya hanya dua. Pertama, mempertahankan kulit anak sebagai pelindung. Kedua, mengurangi dan mencegah iritasi," urainya.
Oleh karena itu, sama seperti anak-anak, untuk mengatasi kulit kering, pada orang dewasapun, harus rajin menggunakan pelembap. Dokter Lilik menyarankan, setelah mencuci tangan, langsung gunakan pelembap. Artinya, pelembap harus digunakan sepanjang waktu. Begitu pula bagi mereka yang menggunakan masker dalam jangka waktu lama dan sering. Gunakan pelembap sebelum menggunakan masker. Pilih pelembap yang cocok dengan kulit wajah.
Ditambahkan dr. Melissa, pelembab dengan kandungan Pseudo-Ceramide bermanfaat di dalam membangun struktur lipid yang ada pada lapisan kulit, didukung oleh teknologi MLE® (Multi-Lamellar Emulsion) yang menjadikannya sama persis seperti struktur 3 dimensi pelindung kulit yang ada pada manusia. "Teknologi ini menghasilkan pelembab yang dapat menjadi solusi ideal untuk memperbaiki pelindung kulit pada kondisi kulit kering dan sensitif," tutupnya.