Kendati tahun ini industri properti dinilai masih belum membaik, namun diperkirakan trennya akan mulai menguat di 2019. Penguatan itu seiring dengan sejumlah insentif yang dikeluarkan pemerintah serta beberapa proyek strategis yang telah dipersiapkan oleh para pengembang.
Demikian optimisme yang diutarakan Herman Gunadi, Direktur/Corporate Secretary PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), salah satu pengembang properti yang bergerak di proyek kawasan industri atau industrial estate di Indonesia. Bahkan, menurut Herman, sejumlah pihak memprediksi pertumbuhan penjualan lahan kawasan industri pada 2019 akan mencapai 10%-15%.
Berangkat dari optimisme itu, SSIA siap melancarkan berbagai strategi di tahun depan. Setelah sukses mengelola lahan industri sekaligus mempertahankan tingkat occupancy rate di level 85% pada kawasan industri Suryacipta City of Industry Karawang, tahun 2019, SSIA akan fokus mengembangkan kawasan Subang City of Industry, Subang, Jawa Barat.
"Sampai September 2018, kami telah berhasil membebaskan lahan seluas 1.034 hektare (ha) dari target pengembangan lahan seluas 2.000 ha di Subang, Jawa Barat. Bahkan, untuk infrastruktur pendukung kawasan industri di Subang tersebut, kami juga telah menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menginisiasi ruas jalan tol Subang-Patimban, yang akan menghubungkan kawasan industri dengan industrial port berkapasitas 3,75 juta TEUs pada tahap I ini," papar Erlin Budiman, Head of Investor Relations SSIA, pada pertengahan Desember ini (13/12) di Jakarta.
Diakuinya, konsep industrial estate yang akan dikembangkan di Subang akan sedikit beda dengan yang diusung SSIA di Karawang, Bekasi. Di Subang, SSIa akan memanfatkan sekaligus mengoptimalisasi teknologi digital guna mendukung kinerja bisnis perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan Subang City of Industry.
"Kami akan menerapka konsep Subang Smart and Sustainable Industrial Estate. Oleh karena itu, konektivititas akan disediakan dengam menggunakan teknologi mutakhir. Dengan konsep itu, investasi memang menjadi lebih tinggi jika dibandingkan konsep konvensional yang telah kami lakukan di Kerawang," ucap Erlin.
Selain itu, SSIA juga akan memanfaatkan green technology dari Eropa pada kawasan Subang City of Industry. Teknologi tersebut, menurut Erlin, sudah diimplementasikan lebih dulu pada proyek SSIA di kawasan industri Kerawang. Di kawasan tersebut, SSIA memiliki fasilitas baru, yaitu sistem pengolahan air limbah atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) modern berkapasitas 5.000 m3/hari.
"Pembangunan WWTP dimulai pada September 2016 dengan menggandeng perusahaan WWTP ternama asal Hungaria, Organica Technologies yang diperuntukkan guna mengolah air limbah yang dihasilkan para tenant di Kawasan Industri Suryacipta yang berdiri di lahan seluas kurang lebih 1.400 hektar tersebut," tandas Erlin.
Untuk pengembangan kawasan Subang City of Industry, SSIA telah menyiapkan investasi yang sangat besar. Lebih dari Rp 1 triliun sudah disiapkan untuk akuisisi lahan seluas 1.043 ha di kawasan Subang. Sementara itu, untuk infrastruktur tahap pertama di kawasan industri tersebut, SSIA telah menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun.
"Kami optimis kawasan Subang City of Industry ini akan sesukses Kerawang. Mengingat, tingkat UMR (Upah Minimim Regional) di Subang masih belum tinggi, yakni ssbesar Rp 2,5 juta per bulan. Sementara itu, jumlah penduduk di sana, yang notabene bisa mensuplai tenaga kerja, terhitung banyak, yakni 2 juta orang. Hal ini tentu sangat positif bagi perusahaan-perusahaan yang akan menempati kawasan Subang City of Industry," Erlin meyakini.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa akhir tahun 2019 kawasan Subang City of Industry akan siap beroperasi. Dan, SSIA juga sudah melakukan pendekatan kepada sejumlah perusahaan yang potensial. Mulai dari perusahaan perusahaan otomotif, farmasitikal, logistik, dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Demi memenuhi kebutuhan para pekerja, dikatakan Erlin, SSIA juga akan menghadirkan hotel melalui anak usaha SSIA, PT Batiqa Hotel Management (BHM). Saat ini, Batiqa Hotel Management telah mengoperasikan tujuh hotel dengan standard bintang tiga dengan total 889 kamar.