Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen dalam bertransaksi, yang kemudian memicu percepatan adopsi pembayaran non-tunai di masyarakat Indonesia. Menurut catatan Bank Indonesia, pada Juli 2020, pertumbuhan nilai transaksi nontunai menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik mencapai 13,94% (year-on-year).
Bahkan, nilai transaksi uang elektronik atau dompet digital tetap kuat pada Juli 2020, yakni mencapai 24,42% (year-on-year). Sementara itu, volume transaksi digital banking juga mengalami pertumbuhan yang tinggi, yakni mencapai 38,81% (year-on-year) pada Juli 2020.
Tren positif akan transaksi non-tunai ini diprediksi masih akan bertumbuh hingga tahun depan. Sejatinya, tren positif ini juga akan mempercepat terciptanya ekosistem digital di Indonesia. Tak hanya perubahan perilaku konsumen, diakui CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara, menguatnya ekosistem digital di Tanah Air juga didorong oleh kolaborasi atau sinergi semua pihak.
“Sinergi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan maupun peluang yang ada, termasuk dalam mendukung gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang lekat dengan teknologi digital maupun dompet digital,” ia mengungkapkan.
Sejatinya, kolaborasi menjadi komitmen DANA dalam berperan membangun dan memperkuat ekosistem dompet digital di Indonesia. Hal itu ditandai dengan massifnya DANA membangun kolaborasi atau sinergi dengan berbagai mitra atau partner.
Paling anyar, pada pertengahan November 2020, DANA berkolaborasi dengan salah satu aplikasi yang tengah populer dan digemari di dunia, termasuk Indonesia, TikTok. Melalui kolobarasi itu, pengguna TikTok dapat menarik hadiah referral langsung ke saldo DANA mereka.
Dengan kolaborasi ini, DANA adalah dompet digital pertama yang menjadi mitra untuk program referral TikTok di Indonesia. DANA juga menjadi e-Wallet pertama yang memungkinkan penarikan hadiah referral TikTok ditransfer menjadi saldo.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen DANA dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup modern, serta bentuk dukungan terhadap nilai-nilai positif dan kreativitas dari generasi Z dalam penggunaan TikTok. Kolaborasi ini juga membuktikan bahwa teknologi DANA makin diakui tidak hanya oleh mitra dalam negeri, tetapi juga internasional,” ucapnya.
Guna mendukung program referral TikTok, DANA juga membagikan voucher Send Money/Kirim Uang gratis untuk pengguna TikTok yang mendaftar ke DANA melalui aplikasi TikTok. Pengguna yang berhak menerima voucher dapat menikmati diskon spesial saat mentransfer Saldo DANA mereka ke pengguna DANA lainnya, dengan jumlah transfer minimal Rp 30 ribu.
Sebelumnya, pada September 2020, DANA juga sudah berkolaborasi dengan platform musik digital Spotify. Melalui kolaborasi itu, pengguna yang tidak memiliki kartu kredit, dapat berlangganan Spotify Premium dan mendengarkan beragam podcast serta jutaan lagu tanpa jeda iklan.
Kolaborasi lainnya yang juga sudah dibangun DANA adalah bersama Apple. Pada awal tahun 2020, DANA menjadi satu-satunya platform dompet digital yang dapat digunakan untuk membeli item produk ataupun layanan di Apple STore dan iTunes. Bahkan, DANA juga sudah berkolaborasi dengan Lazada, Blibli, dan Bukalapak sebagai salah satu alternatif pembayaran di ketiga platform eCommerce besar tersebut.
Selain itu, DANA juga membangun kolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong percepatan digitalisasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di sejumlah destinasi pariwisata di Indonesia. Salah satunya, DANA mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan kawasan pariwisata prioritas dan mendorong UMKM go digital di daerah Likupang, Sulawesi Utara.
Dalam rangkaian program kolaborasi tersebut, DANA bukan hanya membagikan pengetahuan kepada pelaku UMKM mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, tetapi juga secara langsung membantu UMKM terhubung dengan ekosistem digital.
Kunjungan ke Sulawesi Utara pada November 2020 ini merupakan program keberlanjutan dari upaya DANA dalam mendukung percepatan digitalisasi UMKM. Sebelumnya, DANA telah menggelar kegiatan serupa di destinasi wisata lainnya, seperti Banyuwangi dan Mandalika, Lombok.
“Langkah ini juga sebagai komitmen DANA dalam mendukung target pemerintah menghubungkan 2 juta UMKM dengan ekositem digital hingga akhir tahun 2020,” ungkap Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa DANA dengan teknologinya yang mengusung platform terbuka, dapat bersinergi dengan banyak pihak untuk membangun ekosistem yang cashless sebagi solusi di era digital.
“DANA juga menjadi sahabat UMKM yang menghadirkan teknologi inklusif yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi UMKM. Dengan bergabung dalam DANA Bisnis, pelaku UMKM bukan hanya terhubung dengan ekosistem digital, tapi juga akan mendapat pendampingan dalam mengembangkan usahanya sekaligus kesempatan untuk dipromosikan secara lebih luas,” ia meyakini.
Saat ini, sebanyak 200.000 UMKM telah bergabung dengan DANA Bisnis, fitur khusus yang disediakan DANA untuk membantu UMKM dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Dituturkan Steve Saerang, VP of Corporate Communications DANA, ada pertumbuhan transaksi yang siginfikan di segmen UMKM. “Rata-rata kenaikan transaksi mencapai 30-40% setelah mereka (UMKM) menggunakan Dana Bisnis,” ucapnya.
Diakui Steve, ada tiga kelebihan yang dimiliki DANA, sehingga UMKM menyukai fitur DANA Bisnis. Ketiganya adalah UMKM tidak perlu mendaftar untuk bisa menggunakan fitur DANA Bisnis, transaksinya real time, dan ketika transfer terjadi maka uangnya saat itu juga masuk ke rekening (saldo) si UMKM. Dengan demikian, tanpa harus menunggu, pelaku UMKM bisa langsung memutar saldo tersebut untuk pengembangan modal bisnis mereka ke depan.
Berkat strategi kolaborasi ini, diakui Steve, pengguna DANA pun tumbuh signifikan. Jika di awal tahun pengguna DANA masih di angka 30 juta, maka memasuki akhir tahun 2020, jumlah pengguna DANA sudah mencapai 45 juta.***
