Aplikasi sosial Yogrt berhasil mendapat suntikan dana Seri A sebesar USD 3 juta dari dua investor, termasuk Centurion Private Equity Ltd, sebuah lembaga pendanaan ekuitas swasta terkemuka di Asia, dan Linear Venture, L.P., sebuah perusahaan terkemuka di Asia dan Amerika. Keduanya dikenal sebagai investor di belakang sejumlah kesuksesan perusahaan Teknologi, Media & Telekomunikasi (TMT) di Asia dan Amerika.
Aplikasi berbasis lokasi yang menghubungkan pengguna melalui social game dan beragam kuis ini diperkenalkan pertama kalinya pada Oktober 2014 lalu. Yogrt didirikan oleh Jason Lim yang sebelumnya adalah Managing Director Acer Indonesia, bersama dengan Roby Muhamad, Ph.D di studi jejaring sosial lulusan Universitas Columbia dan penggiat startup, Kevin Xu & Albern Xu, yang telah memiliki pengalaman ekstensif dalam pengembangan aplikasi jejaring sosial dan e-commerce.
Dalam bulan pertama peluncurannya, Yogrt langsung meraih 10 tempat teratas di jajaran aplikasi sosial gratis Google PlayStore untuk Indonesia. Saat ini, Yogrt tersedia di AppStore dan Google PlayStore dan mencatat lebih dari 500 ribu pengguna yang terdaftar, dimana sebagian besar penggunanya berkisar antara usia 17-24 tahun dari kota-kota besar di Indonesia. Selain itu beberapa lokasi dengan basis pengguna yang tinggi di Asia Tenggara & Asia adalah Singapura, Malaysia, dan Hong Kong.
Hasil survei Yogrt menemukan bahwa 8 dari 10 Gen Y di Indonesia memiliki kondisi “lost in words” atau “kehilangan kata-kata” ketika mereka akan membuka percakapan online. “Jadi kami menghadirkan ide kuis dan mini game sosial untuk membantu lebih banyak Gen Y di Indonesia untuk mengenal teman barunya lebih baik dan memiliki bahan untuk membuka percakapan dengan teman baru yang ditemui online,” kata Jason dalam siaran persnya.
Dia menambahkan, “Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 70% masyarakat merespon undangan game, hasil yang luar biasa seperti ini memperkuat bahwa gamification benar-benar dapat menghubungkan orang. Berdasarkan usia, mayoritas pengguna yang berusia 17-24 tahun lebih menyukai game sosial yang menonjolkan fun facts atau fakta diri mengenai diri mereka dan orang lain, seperti “Match 7” dan “Have You Ever”. Sementara pengguna di segmen usia lainnya lebih memilih untuk terlibat dalam permainan uji daya ingat otak (brain power), game pengisi waktu luang (boredom buster) dan beragam kuis menarik,” kata Jason.
Setelah mendapat suntikan dana, Yogrt berencana akan mencari talent di Indonesia sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhannya di Asia. “Fokus pertumbuhan kami saat ini adalah Indonesia, namun kami juga melihat adanya demand dari Asia Tenggara dan Hongkong. Dalam rangka mengakomodasi pertumbuhan bisnis yang cepat, kami mengundang anak muda Indonesia yang berbakat dan memiliki passion utamanya dalam mendalami interaksi sosial di dunia digital untuk bergabung,” ungkap Jason.