Menurut data Nielsen, penetrasi media luar ruang di Indonesia saat ini adalah 52%, tertinggi kedua setelah televisi. Dengan lebih dari dua pertiga konsumen (67%) pergi ke luar rumah baik di hari kerja maupun pada akhir minggu, sebanyak 25% konsumen menghabiskan waktu di luar rumah, dan rata-rata menghabiskan waktu di perjalanan selama satu hingga dua jam, media luar ruang dinilai menkadi peluang yang signifikan bari para pengiklan.
Kerja sama Nielsen dengan Fractal bertujuan untuk meningkatkan efektivitas investasi dan strategi media luar ruang klien.
Melihat peluang tersebut, awal Juli 2015 ini Nielsen secara resmi mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Fractal, perusahaan riset media luar ruang. Kerja sama tersebut bertujuan untuk merilis layanan sindikasi pengukuran media luar ruang pertama di Indonesia. Selain itu, kemitraan ini juga akan memberi gambaran yang lebih baik mengenai efektivitas iklan luar ruang, demi membantu para pengiklan memperoleh return-on-investment terbaik dari strategi iklan mereka melalui analisa persaingan yang tepat, pemilihan lokasi yang tepat, pemilihan target sasaran yang tepat dan investasi yang tepat.
“Kemitraan ini akan membuka peluang yang sangat baik untuk memberikan perspektif baru bagi klien kami,” tutur Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia. “Iklan luar ruang saat ini umum dipersepsikan sebagai investasi yang mahal untuk media, karena memerlukan usaha yang lebih keras untuk menjalankannya dan efektivitasnya belum terukur dengan jelas. Dengan adanya kejelasan mengenai iklan luar ruang, para pengiklan akan terbantu untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk investasi iklan mereka.”
Dalam laporan Consumer & Media View yang dilakukan Nielsen di 11 kota pada tahun ini, menunjukkan lebih dari tujuh dari 10 konsumen Indonesia pada rentang usia 20 – 49 tahun mengatakan bahwa mereka melihat media luar ruang statis saat melakukan perjalanan di luar rumah. Dengan tingkat penetrasi tertinggi di kota-kota utama seperti Denpasar dan sekitarnya (89%), Banjarmasin (88%), Solo dan Palembang (86%) serta Medan dan Makassar (85%).
“Kombinasi dari keahlian global Nielsen mengenai insight konsumen dan pemasaran serta pemahaman lokal Fractal mengenai media luar ruang, akan memberikan pandangan yang komprehensif bagi klien kami untuk memastikan bahwa strategi dan investasi media luar ruang mereka akan lebih fokus,” ujar Agus.
Dengan sindikasi pengukuran media ini, pengiklan dari berbagai industri seperi perbankan, telekomunikasi, FMCG, dll akan dapat melakukan lanskap untuk media luar ruang melalui pengukuran tiga variabel.
Pertama, monitoring dan analisa persaingan lokasi dimana Nielsen-Fractal akan memonitor konten dan kondisi fisik media luar ruang di suatu kota, menciptakan pemeringkatan berdasarkan kondisi teknis, geo-demografis dan aspek lalu lintas; dan memberikan laporan bulanan kepada klien. Media luar ruang yang dimonitor meliputi Billboard, Baliho, Videotron dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Layanan ini saat ini tersedia di wilayah DKI Jakarta dan akan dikembangkan ke 4 kota lainnya.
Kedua, membuat standar dengan memonitor iklan. Langkah ini akan memungkinkan pengiklan untuk mengetahui belanja iklan pada kategori mereka dan pesaing. Sedangkan untuk pemilik lokasi media luar ruang, langkah ini untuk mengetahui harga yang tepat untuk lokasi mereka dan lokasi pesaing. Hal ini kemudian akan menentukan rate yang standar yang dapat diterima oleh industri.
Ketiga, menggambarkan profil sasaran pengiklan, peluang media luar ruang mereka untuk dilihat konsumen, dan juga jangkauan dan frekwensi untuk mengukur efektivitas kampanye iklan.
Reza Sjarief, Managing Director Fractal Indonesia mengungkapkan, “Kompetisi, lokasi, target sasaran dan investasi untuk strategi media luar ruang adalah hal-hal yang selalu menjadi pertanyaan para pengiklan selama ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami optimis lewat kerja sama dengan Nielsen, kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik demi menyukseskan klien kami dengan strategi media luar ruang yang lebih baik.”