Maraknya industri musik di Indonesia menjadi salah satu pemicu tumbuh suburnya pasar alat musik. Salah satunya, pasar keyboard atau yang akrab dikenal dengan organ. Industri organ makin tumbuh subur ketika tak hanya musisi besar yang berminat terjun ke industri musik Tanah Air. Namun, musisi kelas menengah atau pemula—seperti organ tunggal yang kerap kali diundang untuk tampil di sebuah hajatan, studio musik kecil yang menyebar di daerah rural, hingga pehobby musik (individual)--terbukti makin membuat pasar keyboard di Indonesia makin seksi.
Tak heran, jika PT Yamaha Musik Indonesia (Distributor) tampak serius menggarap pasar alat musik di Tanah Air. Keyboard sebagai salah satu produk unggulan Yamaha Musik Indonesia—selain piano, gitar, dan drum—diakui GM Keyboard Division PT Yamaha Musik Indonesia (Distributor) Cerahwati Chandra telah hadir sejak tahun 2000-an. Pabirk Yamaha sendiri sudah ada lima di Tanah Air, yakni tiga di Jakarta dan duadi Pasuruan-Jawa Timur.
“Salah satu jenis keyboard Yamaha yang kontribusinya paling tinggi di Indonesia adalah PSR (Porta Sound Regular) S Series. Bahkan, penjualan PSR di Indonesia menempati peringkat pertama di Yamaha Musik Global. Di Indonesia sendiri, Yamaha menjadi market leader di pasar keyboard dengan market share lebih dari 60%,” klaim Cerahwati, yang menyebutkan bahwa kondisi ekonomi tidak mempengaruhi pasar keyboard yang masih bertumbuh tiap tahunnya.
Kendati telah menjadi market leader, Yamaha tidak cepat berpuas diri. Demi melengkapi portofolio produknya—di mana selama ini PSR awalnya digunakan sebagai alat hiburan di rumah untuk para pemula yang ingin belajar keyboard—Yamaha senantiasa menampilkan inovasi. Di antaranya, Yamaha melempar keyboard PSR yang lebih canggih dengan suara yang seperti aslinya. Contohnya, suara piano, flute, saxophone, serta mempunyai style accompaniment yang lebih banyak plus penyimpanan dengan SD Card.
Tahun 2015 ini, tepatnya Agustus (219/8), Yamah kembali memproduksi PSR S Series terbaru, yaitu 970, 770, dan 670. Seri terbaru ini dilengkapi preset voice dan styles berkualitas tinggi, expansion memory sehingga bisa meng-install konten dari luar, hingga Yamaha Expansion Manager—sebuah software yang memungkinkan PSR-S series bisa menyimpan lebih dari satu paket konten di dalamnya. Termasuk, membuat voice dan original drum kit orisinil dari rekaman buatan sendiri.
Selain inovasi produk, ditambahkan PR Yamaha Musik Indonesia (Distributor) Sri Yamawati, sukses Yamaha juga berkat harga yang kompetitif dan strategi marketing komunikasi yang terintegrasi. “Sejak awal, kami menggelar kegiatan Above The Line (ATL), Below The Line (BTL), dan digital,” kata Sri di tengah-tengah peluncuran PSR-S Series terbaru di kantor Yamaha Musik, Jakarta (19/8).
Di ATL misalnya, Yamaha akan mengkomunikasikan tiga varian PSR Series terbarunya itu dengan beriklan di media cetak, seperti koran dan majalah. Sementara itu, untuk BTL, Yamaha akan menggelar road show di berbagai kota di Indonesia. Dalam waktu dekat, roadshow akan digelar di Jakarta dan Surabaya.
“Pada roadshow tersebut, kami akan menggandeng komunitas musisi keyboard. Misalnya, di Surabaya, kami akan menggandeng komuntias Musisi Keyboard se-Jawa Timur. Selain roadshow, kami juga akan men-display produk baru kami di 125 dealer Music Square yang tersebar di seluurh Indonesia,” lanjut Sri, yang menyebutkan bahwa brand ambassador Yamaha Musik adalah Glenn Fredly.
Sementara itu, untuk aktivitas digital, Yamaha juga aktif menggelar aktivasi di website maupun social media seperti akun facebook, Instagram, dan Youtube. Tak hanya ATL, BTL, dan digital, Yamaha juga memanfaatkan kegiatan Public Relations—antara lain menggelar media gathering—untuk memperkenalkan produk barunya tersebut.