MIX.co.id - Jauh sebelum produk perbankan digital marak di Indonesia, CIMB Niaga telah mengawali ekosistemnya pada satu dekade lalu, tepatnya Maret 2013, melalui Rekening Ponsel (Rekpon). Hanya dengan bermodal nomor ponsel (telepon selular), yang selanjutnya berfungsi sebagai nomor rekening bank, nasabah yang telah memiliki Rekpon sudah dapat melakukan transaksi finansial seperti tarik tunai, transfer, pembelian, hingga pembayaran. Istimewanya, mereka yang berminat mendaftarkan nomor ponsel sebagai Rekpon, tidak harus menjadi nasabah CIMB Niaga. Alhasil, inovasi yang dirilis CIMB Niaga itu dinobatkan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Dompet Digital Pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Komitmen CIMB Niaga untuk senantiasa melakukan inovasi secara berkelanjutan, kembali diwujudkan dengan menjadikan Rekpon sebagai uang elektronik pertama di Tanah Air, pada 2014. Sebagai uang elektronik, Rekpon memberikan kemudahan bagi nasabah untuk memperkenalkan cara bertransaksi baru di ribuan merchant offline, tanpa menggunakan uang tunai, kartu debit, maupun kartu kredit.
Sejatinya, produk digital Rekpon dari CIMB Niaga turut berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, dimana pada tahun 2013, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih sebesar 59,7%. Itu artinya, dari 100 orang penduduk Indonesia, hanya 59 orang yang memiliki produk finansial. Hal itu dibuktikan dengan sambutan positif masyarakat Indonesia terhadap produk perbankan digital Rekpon. Pada akhir 2013, Rekpon mampu membukukan 1,5 juta transaksi setiap bulannya. Bahkan, per Juni 2014, Rekpon telah digunakan oleh lebih dari 503.000 nasabah, melonjak 370% dibandingkan pada saat diluncurkan.
Selanjutnya, pada 2017, Rekpon tercatat turut berkontribusi pada program pemindahan uang antar negara yang digagas oleh Bank Indonesia, yakni dengan uji coba remitansi atau memfasilitasi pengiriman uang dari para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia ke seluruh nomor ponsel penerima di Indonesia. Saat ini, Rekpon telah rebranding menjadi OctoPay, salah satu fitur yang disematkan pada OCTO Mobile, yang merupakan super apps dari CIMB Niaga.
DIGITAL BRANCH
Seiring dengan digitalisasi dan pandemi Covid-19, industri perbankan di Indonesia pun mulai bertransformasi. Dalam buku "Consumer Megashift after Pandemic”, Yuswohady, Managing Partner Inventure, yang juga penulis lebih dari 50 buku bisnis dan pemasaran, termasuk buku best seller "Millennials KILL Everything" (2019) dan "Consumer Megashift after Pandemic" (2020), menyebutkan bahwa pandemi telah mengobrak-abrik perilaku konsumen di industri perbankan. “Kombinasi krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis aktualisasi diri menimbulkan perubahan kebutuhan, perilaku, dan preferensi konsumen terhadap layanan perbankan,” ucapnya.
Oleh karena itu, ada sejumlah consumer megashifts di industri perbankan yang telah terjadi pasca pandemi. Di antaranya, Is It the End of IN-BRANCH BANKING Banking? Menurut Yuswohady, pada era stay @HomeEconomy, nasabah kian mengurangi keluar rumah. Tak heran, jika kantor cabang bank semakin jauh ditinggalkan. Transaksi-transaksi yang awalnya banyak di lakukan di kantor cabang, kini makin dipindahkan melalui mobile banking, internet banking, ataupun call center yang digerakkan oleh artificial intelligence (AI).
“Selanjutnya, kantor cabang akan menjadi ‘digital branch’ yang terintegrasi dan menjadi bagian penting dengan jejaring omnichannels yang lain. Kantor cabang akan menangani complex transactions, advisory, education yang sulit dilakukan melalui platform digital. Bahkan, kantor cabang bisa menjadi lifestyle center, community space, experience store, atau cafe tempat nongkrong nasabah,” ia menjelaskan.
Perubahan perilaku itu turut dipahami CIMB Niaga. Untuk itu, pada Agustus 2023 lalu, CIMB Niaga meresmikan Digital Branch pertama di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Mengusung konsep hybrid, Digital Branch tersebut menggabungkan kemudahan layanan digital dengan kehangatan layanan personal. Adapun layanan yang tersaji dalam Digital Branch tersebut mencakup fasilitas terkini seperti mesin Self Service Banking, Video Banking, perangkat Tablet, OCTO Vending Machine, dan berbagai fasilitas digital lainnya yang didukung oleh Digital Service Officer yang siap memberikan bantuan.
Pada saat peluncuran Digital Brand CIMB Niaga di PIK, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menegaskan bahwa CIMB Niaga senantiasa memahami perubahan gaya hidup nasabah dalam bertransaksi perbankan di era digital, yang menginginkan layanan cepat dan praktis, tanpa meninggalkan layanan personal yang ramah.
“Oleh karena itu, CIMB Niaga menghadirkan inovasi baru...