Kuasai Ritel di China, Ini Inovasi yang Diusung JD.Com

Lebih dari lima belas tahun hadir di industri e-Commerce di China, kinerja JD.Com terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Dalam tiga tahun terakhir misalnya, kenaikan GMV JD.Com tercatat signifikan. Pada tahun 2014 dan 2015, GMV (Gross Merchandise Volume) JD.Com masih di angka US$ 46,8 miliar dan US$ 93,3 miliar. Tahun 2016 dan 2017, GMV JD.Com sudah tembus US$ 144,5 miliar dan US$ 199,1 miliar.

Tak heran, jika sepak terjang JD.Com sebagai sang penantang, kerapkali membayangi langkah sang incumbent, Alibaba. Bahkan, saat ini JD.Com tercatat sebagai perusahaan internet dari China yang pertama terdaftar dalam Fortune Global 200. JD.Com pun tercatat sebagai ritel online dan offline terbesar di China.

Sukses JD.Com tak lepas dari berbagai inovasi yang dihadirkan dalam mengembangkan ekosistem ritel offline maupun online di China. Inovasi berbasis teknologi--seperti Internet of Thing (IOT), Artificial Intelligence, hingga Cloud--membuat JD.Com selalu menjadi yang terdepan. "Semua inovasi berbasis teknologi ini, kami hadirkan guna memberikan pengalaman berbelanja bagi pelanggan. Sebab, corporate value JD.Com adalah customer first," terang Corporate Vice President International Communications JD.Com Gloria Li.

Ada dua inovasi yang membuat kinerja JD.Com makin cemerlang, yakni inovasi di logistik dan ritel. Inovasi pertama yang dilakukan JD.Com adalah dari sisi logistik. Pada tahun 2016, JD.Com menjadi perusahaan e-Commerce pertama di dunia yang melakukan pengiriman dengan drone. Saat ini, drone milik JD.Com mampu menjangkau lebih dari 100 desa di China.

Selanjutnya, pada tahun 2017, JD.Com meluncurkan sebuah gudang yang seluruh prosesnya dijalankan secara otomatis oleh robot. Ini merupakan gudang pertama yang sepenuhnya dijalankan oleh robot tanpa campur tangan manusia, mulai dari proses pengambilan barang hingga pengemasan.

"Inovasi berbasis teknologi ini mampu membuat kami menganalisis kebutuhan pelanggan. Sebab, kami dapat menganalisis big data, untuk kemudian menjawab kebutuhan pelanggan dengan sangat cepat. Bahkan, dari analisis big data itu, kami juga dapat membuat kampanye pemasaran dan komunikasi yang efektif. Sementara itu, terkait efesiensi, proses otomatis yang dilakukan oleh robot di gudang JD.Com mampu menciptakan efesiensi hingga sepuluh kali lipat," paparnya di sela-sela media gathering di kantor pusat JD.Com di Beijing, China, pada pertengahan November ini (11/11).

Kedua adalah inovasi di ritel groseri fresh food. JD.Com merilis 7Fresh, ritel offline premium yang fokus pada produk fresh food. Konsep unik yang membuat 7Fresh berbeda adalah 7Fresh mengubah pengalaman berbelanja ritel offline, yakni dengan memadukan antara produk terbaik dari groseri fresh food dan restoran berkualitas, yang kemudian layanannya dikemas melalui teknologi terkini di e-Commerce.

Ketiga, inovasi di ritel yang menyasar pasar premium. Pada Oktober 2017, JD.Com resmi merilis TOPLIFE, yakni platform belanja online khusus untuk produk-produk luxury. Berbagai luxury brand ternama telah hadir di TOPLIFE. Di antaranya, merek fesyen mewah dari Italia ANTEPRIMA; merek handcrafted knitwear dari Skotlandia, Barrie; merek lifestyle mewah dari Inggris, Mulberry; dan merek ready-to-wear couture Oscar de la Renta. Merek mewah lainnya adalah Escada, Swarovski, PERRIN PARIS, Balenciaga, dan lain-lain. "Tahun ini, kami menargetkan ada 80 luxury brand yang dapat bergabung dengan platform TOPLIFE," patoknya.

Untuk pengalaman berbelanja luxury brand yang dijamin originalitasnya, JD.Com juga menghadirkan luxury services. Diterangkan Gloria, ketika produk luxury yang dipesan dikirim, maka petugas kurir tampil layaknya pelayan mewah yang biasa melayani konsumen premium di gerai-gerai mewah. "Mereka tampil dengan berjas, berdasi, dan bersarung tangan putih. Mereka datang dengan mobil listrik yang juga mengesankan kemewahan," terangnya yang menyebutkan bahwa pelayanan 24 jam non stop ditawarkan kepada pelanggan TOPLIFE.

Keempat, inovasi dari sisi ritel yang juga dihadirkan JD.Com adalah JD X Mart. Konsep JD X Mart adalah ritel offline tanpa kasir. Gerai tanpa kasir tersebut dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa mengetahui indentitas dan wajah konsumen. Selain itu, JD X Mart juga dilengkapi dengan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk mengetahui produk yang dibeli sekaligus menjadi metode pembayarannya. Di Indonesia, konsep JD X Mart sudah hadir di Mal Pantai Indah Kapuk pada semester kedua 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)