Mondelez International, produsen camilan ringan seperti Oreo, Trident Gum, dan Wheat Thins, tengah mengembangkan inovasi terbarunya yaitu rak pintar atau small shelves, yang diklaim mampu mengidentifikasi usia dan gender konsumen saat mereka sedang berbelanja.
Mondelez International hadirkan inovasi rak pintar atau small shelves untuk memudahkan program komunikasi pemasaran mereka, yang rencananya akan mulai digunakan di sejumlah supermarket pada tahun 2015 mendatang.
Menurut laporan Clint Boulton dari The Wall Street Journal, rak tersebut diperkirakan akan digunakan di sejumlah supermarket pada tahun 2015 mendatang. “Saat orang hanya berlalu lalang saja melewati rak. Padahal, ada kesempatan yang terbuang,” ujar Mark Dajani, CIO Mondelez. “Oleh karena itu kita harus tahu behaviour konsumen itu saat di toko seperti apa.”
Bagaimana bisa rak tersebut mengidentifikasi usia dan gender? Berikut adalah skemanya. Sensor diletakkan di setiap celah antara rak dimana produk Mondelez di display. Dengan teknologi facial recognition dari Kinect (Microsoft), alat tersebut mampu mengidentifikasi usia dan gender serta melacak orang tertentu cenderung membeli produk tipe apa. Data yang dikumpulkan akan dikirim ke Mondelez secara real-time.
“Dengan mengetahui ketertarikan konsumen pada produk Mondelez, ada peluang bagi kami untuk lebih engage ke konsumen, baik laki-laki maupun perempuan, secara real-time,” ujar juru bicara Mondelez Valerie Moens dalam siaran pers-nya.
Nantinya Mondelēz akan menggunakan data yang terkumpul untuk kepentingan advertising, agar bisa memberikan potongan harga kepada calon konsumen Mondelēz. Selain itu, teknologi yang sedang dikembangkan ini juga mampu memberikan peringatan kepada pihak supermarket saat produk harus di-order kembali.
Menurut Moens, sensor tersebut tidak akan mengumpulkan foto, video atau informasi pribadi lain tentang konsumen. “Privasi adalah hal yang paling utama. Rak pintar atau small shelf kami benar-benar dirancang untuk tidak menyimpan foto konsumen,” ujarnya.
“Cara kerja teknologi ini adalah membandingkan facial feature dengan algoritma tertentu agar bisa menentukan jenis kelamin seseorang, memperkirakan usia, dan hanya fokus pada orang dewasa. Alat ini hanya melacak dari gesture agar kami tahu konsumen tertentu cenderung mengambil produk apa saja atau produk apa yang telah dibeli,” pungkasnya.