Penciptaan Produk Indofood Dengan Data Sederhana yang Relevan

Untuk mempertahankan kepemimpinannya di pasar mi instan, Indofood terus berinovasi menciptakan value baru, antara lain dengan meluncurkan varian rasa yang sesuai dengan kebutuhan (need) dan keinginan (want) konsumen, seperti Indomie mi goreng Aceh yang baru-baru ini diluncurkan.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Axton Salim mengatakan bahwa inovasi produk tersebut dilakukan melalui riset kepada target konsumen. Ditanya di sela-sela kompetisi Indofood Local Pitch Competition (ILPC) 2018 baru-baru ini di Jakarta, Axton enggan lebih detil menjelaskan proses riset pasar dalam meluncurkan produk baru Indomie ke pasar.

Sementara itu, Marketing Manager Noodle Division PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Lucy Suganda pada beberapa kesempatan jumpa pers mengakui bahwa perusahaannya selama ini memiliki kiat tersendiri dalam menciptakan produk baru. Penciptaan varian baru produk mi instan, katanya, selama ini dilakukan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan konsumen.

Lucy mengatakan bahwa pinsip utama Indofood dalam mengeluarkan produk baru adalah memperhitungkan dinamika yang terjadi di tengah masyarakat saat ini. "Jadi acuan launching produk kita (adalah) perubahan konsumen dari segi kebiasaan, (pengaruh) globalisasi, dan ragam cita rasa yang disukai konsumen," kata Lucy.

Selain itu, lanjutnya, faktor keunikan produk menjadi dasar dalam peluncuran produk baru Indomie juga. Karena itu, katanya, Indofood senantiasa menciptakan produk baru mi instan yang berbeda dari produk lain. "Jadi kami mewujudkan keinginan konsumen, sesuatu yang unik, varian manca negara, dan populer. Kita lihat dari bentuk mi nya yang unik, kita sesuaikan khusus dengan namanya," katanya.

“Pakem” itu juga berlaku pada produk Indofood lainnya, seperti produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta produk minuman. Di kategori makanan ringan, Indofood mengangkat makanan tradisional menjadi makanan kemasan yang modern. Keripik singkong misalnya, setelah “digarap” Indofood akhirnya hadir keripik singkong kemasan modern dengan rasa lezat dan brand Qtela. Termasuk pula pada makanan tradisional keripik tempe yang kemudian oleh Indofood dinaikkan “derajatnya” menjadi makanan modern yang disukai konsumen millenials.

Tentu saja, untuk menemukan want, need, dan habits konsumen itu dibutuhkan penelitian mendalam yang kadang memerlukan waktu cukup panjang sebelum produknya diluncurkan ke market. Selain melibatkan Research and Development (R&D) dan tim terkait di perusahaan, tak jarang pula dilakukan riset lapangan, membandingkan produk serupa dari perusahaan lain—jika ada—untuk mendapatkan diferensiasi. Bahkan, riset dilakukan sampai ke tempat pengolahan tempe di daerah yang dikelola secara home industry.

Data temuan tersebut kemudian diolah, melalui proses yang ketat dan selektif sebelum pada akhirnya diproduksi. Hal ini dilakukan agar produk atau varian baru yang diluncurkan ke pasar tersebut direspon positif oleh market.

“Kami tidak asal saja membuat atau meluncurkan produk atau varian baru. Semua melalui standar operasional yang baku di perusahaan. Tentunya dilandasi data yang akurat tentang want, need, dan habits konsumen,” tambah Axton Salim lagi.

Strategi jitu itulah yang dianggap Indofood tidak tergoyahkan ketika kompetitor meluncurkan produk di kategori yang sama. Seperti diketahui, persaingan di kategori mi instan di Tanah Air sangat ketat. Meski begitu, persiangan tersebut sejauh ini tidak berdampak signifikan kepada bisnis Indofood karena keunggulan Indofood dalam menggali dan menganalisis data yang akurat tentang konsumen, pasar, dan tren. Menurut Axton, dalam proses penciptaan produk sejatinya yang dibutuhkan bukan Big Data, melainkan data sederhana yang sesuai dan relevan dengan inovasi tersebut.

Menurut Axton, Big Data sangat penting. Namun lebih penting adalah data hasil temuan riset di lapangan. Karena, data inilah yang akan dipakai untuk mengimplementasikan inovasi tersebut. “Paling penting lagi, data tersebut relevan dan menjawab apa yang kita inginkan,” jelasnya.

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, dari mulai produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sukses tersebut dilandasi oleh kepiawiaan dan kejelian Indofood melihat opportunitymarket dan mengekplorasi habit konsumen melalui kajian riset yang mendalam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)