Strategi Bank Mayora Makin Eksis di Usia Perak

“Akhir tahun 2017, kami berharap akan ada 250 hingga 300 nasabah wealth management yang dapat diperoleh, dengan rata-rata investasi yang dikelola mencapai Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per nasabahnya," target Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij.

Kendati demikian, Bank Mayora tetap terus menggenjot segmen ritelnya. Pada tahun 2017 misalnya, Bank Mayora mulai membesarkan segmen ritelnya dengan memanfaatkan jaringan distribusi Mayora Group di seluruh Indonesia. Ribuan jaringan tersebut nantinya akan diajak Bank Mayora untuk menjadi agen Laku Pandai Bank Mayora.

"Mayora Group telah memiliki distributor produk-produk makanan dan minuman yang tersebar di seluruh Indonesia, baik tingkat grosir, reseller, dan sebagainya. Nah, kami akan mengajak mereka untuk menjadi agen Laku Pandai Bank Mayora. Januari 2017, kami sudah mulai dengan wilayah Ambon. Sampai akhir 2017, kami menargetkan akan ada 5.000 agen Laku Pandai di seluruh jaringan distribusi Mayora Group di Indonesia," papar Irfanto.

Strategi Keempat adalah meningkatkan daya saing dengan mempersiapkan layanan multichannel, antara lain mobile banking dan internet banking, di tahun 2017 ini. Keputusan tersebut merupakan salah satu upaya Bank Mayora dalam menjawab perubahan perilaku konsumen atau nasabah di Tanah Air yang sudah mulai mengarah ke digital. Tak tanggung-tanggung, untuk investasi Teknologi Informasi (TI) di 2017, Bank Mayora rela menggelontorkan dana sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar.

Besarnya investasi Bank Mayora di TI, diakui Irfanto, karena saat ini persaingan perusahaan perbankan bukan hanya dengan sesama perusahaan perbankan. Melainkan, juga dengan perusahaan fintech (financial technology) yang bukan perusahaan perbankan dan tak mengharuskan konsumennya memiliki rekening di bank. "Oleh karena itu, saat ini kami sudah mulai melakukan penjajakan ke sejumlah perusahaan fintech untuk kami ajak bersinergi di tahun 2017 nanti," tutupnya.

Tonggak Bersejarah Bank Mayora

1993
Bank Mayora hadir di Indonesia.

1998
Bank MAYORA termasuk salah satu Bank kategori A yang tidak memerlukan rekapitalisasi oleh pemerintah RI pascakrisis moneter tahun 1998.

2006
Bergabung ke jaringan ATM Bersama.

2010-2011
Melakukan pengembangan EDC dan mulai mengoperasikan EDC sebagai bagian dari e-channel.

2012
Mulai mengoperasikan ATM milik sendiri yang terhubung ke dalam jaringan ATM Bersama. Di tahun ini, Bank Mayora juga mulai mengembangkan segmen mikro.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)