Jika tahun 2015 lalu hampir semua industri mengalami penurunan atau stagnan, industri pariwisata justru masih mencatat pertumbuhan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia di tahun 2015 mengalami kenaikan 7,2%. Itu artinya, tumbuh di atas pertumbuhan pariwisata dunia, yang hanya 4,4%.
Fakta itulah yang membuat Perry Tristianto, Komisaris sekaligus Pendiri Perisai Utama Group, sangat optimis dalam membuka jalur desnitasi wisata di daerah Lembang, Bandung. Setelah sebelumnya sukses membuka jalur wisata Bandung sebagai destinasi wisata Factory Outlet (FO), hingga ia dikenal sebagai Rajanya FO, Perry kembali berhasil membuka destinasi wisata baru di daerah Lembang.
Konsep destinasi wisata yang diciptakan Perry di daerah Lembang pun berbeda dengan konsep sebelumnya. “Saya melihat pergeseran dari wisatawan yang datang ke Bandung. Mereka sudah menjadikan Bandung bukan lagi sebagai destinasi untuk berbelanja fesyen. Melainkan, wisatawan menjadikan Bandung, termasuk Lembang, sebagai destinasi kuliner,” urainya.
Tentu saja, kunci utama keberhasilan destination branding adalah diferensiasi dengan konsep yang unik. Oleh karena itu, Perry pun mengedepankan konsep destinasi kulinernya berbasis culture dan experience. Dikatakannya, “Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah mengatakan bahwa keberhasilan pariwisata ditentukan oleh tiga hal, culture sebesar 65%, infrastruktur 35%, dan sisanya 5% adalah people atau buatan manusia.”
Hal itu pun dibuktikan dengan keberhasilan Perry dalam menghadirkan tiga destinasi wisata di daerah Lembang. Ketiganya, wisata kuda De Ranch, wisata pasar terapung Floating Market Lembang, dan paling anyar adalah wisata dengan pesona visual arsitektur Eropa, Farmhouse Susu Lembang. “Ketiganya memiliki target market yang sama, yakni keluarga,” tambahnya.
Kehadiran tiga destinasi wisata milik Perry itu rupanya sanggup menyedot animo wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, pada saat weekend, jalur Lembang pun selalu menghadapi kemacetan karena pengunjung berebut masuk ke ketiga destinasi wisata tersebut. Hal itu dibuktikan dengan tingkat kunjungan yang cukup fantastis tiap bulannya. De Ranch misalnya, sanggup menyedot 40-50 ribu pengunjung tiap bulannya. Sedangkan Floating Market, tiap bulannya mampu mencetak 150-200 ribu pengunjung. Paling anyar, Farmhouse Susu Lembang yang diluncurkan pada Desember 2015 lalu, sanggup mencetak 100-150 ribu pengunjung tiap bulannya.
Tiga Strategi Kunci Perry
Menghadirkan destinasi wisata pilihan bagi wisatawan tentu saja bukan perkara mudah. Mengingat, kota-kota lain atau kompetitor di wilayah Bandung dan Lembang juga tak berdiam diri. Oleh karena itu, menurut Perry dibutuhkan strategi jitu untuk mencuri hati wisatawan.
Strategi pertama yang dilakukan Perry adalah menerjemahkan culture atau budaya lokal ke dalam destinasi wisatanya. “Oleh karena itu, saya menghadirkan budaya berkuda di De Ranch, wisata kuliner terapung di Floating Market Lembang, dan budaya minum susu dengan arsitektur Eropa di Farmhouse Susu Lembang,” lanjutnya.
...