Empat tahun hadir di industri layanan pengiriman atau kurir di Indonesia, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) mampu menunjukkan kinerja bisnis yang positif. Rata-rata pendapatan per tahunnya mencapai 54%. Bahkan, saat ini, SAP Express telah memiliki 70 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dijelaskan Chairman sekaligus Direktur Utama SAP Express Budiyanto Darmastono, sejak hadir pada tahun 2014, kinerja SAP Express sudah menunjukkan kinerja yang positif. “Dalam kurun waktu enam bulan pertama, kami berhasil membuka 25 kantor cabang serta 200 gerai di seluruh Indonesia. Jumlahnya terus bertambah tiap tahunnya, hingga 70 kantor cabang di tahun 2018 ini. Dan, kami merupakan perusahaan yang hampir seluruh jaringannya adalah kantor cabang, bukan keagenan,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Budiyanto, SAP Express memiliki mayoritas pelanggan dari segmen korporat, yang jumlahnya mencapai 600 kustomer. Ada tiga segmen pelanggan korporat yang dimiliki SAP Express. Pertama adalah segmen perbankan yang kontribusinya hampir mencapai 50%. Di antaranya, Bank BTN, BNI, BCA, Mandiri, dan Adira Finance. “Dari tujuh perusahaan kurir bermain di segmen perbankan di Indonesia, salah satunya adalah SAP Express,” katanya, yang menyebutkan tidak banyak perusahaan kurir yang dapat bermain di segmen perbankan.
Kedua adalah segmen korporat, yang kontribusinya mencapai 41%. Di segmen ini, klien-klien yang telah mempercayakan SAP Express sebagai mitranya adalah Sampoerna, Astra Honda Motor, Isuzu, Unilever, dan Indofood.
Ketiga adalah segmen e-Commerce yang kontribusinya masih 11%. Klien-klien e-Commerce SAP Express antara lain Zilingo, Lazada, dan Blibli. “Untuk e-Commerce kuat di layanan COS (Cash on Delivery). Dan, pemain di COD ini hanya 7 perusahaan, di mana SAP Express menjadi market leader-nya,” klaim Budiyanto.
Kendati kontribusi e-Commerce masih kecil, diakuinya, pertumbuhan di segmen tersebut sangatlah signifikan. Bahkan, ke depan, potensinya akan maskin menjanjikan. “Oleh karena itu, ke depan, kami akan menggenjot segmen e-Commerce,” katanya.
Demi mengembangkan SAP Express, pada hari ini (4/9), SAP Express memutuskan untuk Go-Public dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia. SAP Express menawarkan sebanyak-banyaknya 600.000.000 saham atau sebesar 60% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah IPO. Adapun kisaran harga yang ditawarkan melalui Penawaran Awal (bookbuilding) adalah Rp 220-Rp 260 per lembar saham. SAP Express telah menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
“Melalui IPO ini, diharapkan SAP Express dapat memperkuat struktur permodalannya guna merespon prospek bisnis industri jasa pengiriman (express delivery) sebagai imbas positif dari maraknya transaksi penjualan ritel melalui e-commerce yang melibatkan aktivitas pengiriman barang,” ia menegaskan.
Pasca IPO, dilanjutkan Budiyanto, SAP Express akan melancarkan sejumlah strategi. Pertama, mengembangkan segmen ritel, yang saat ini masih terhitung kecil. “Saat ini, segmen ritel kami masih di angka 100-an. Usai IPO, kami akan menambahkannya menjadi 1.000-an,” patoknya.
Kedua, SAP Express akan mengembangkan sistem warehouse menjadi lebih baik, sehingga memudahkan klien memonitor layanan. Ketiga, SAP Express akan mengembangkan payment gateway, salah satunya di industri e-Commerce. “Sampai saat ini, kami masih belum masuk ke sejumlah e-Commerce besar di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami akan menggenjot segmen e-Commerce ini,” tutupnya.