Pandemi Covid-19 yang berujung pada krisis telah mendorong perusahaan untuk mengubah strategi. Lantaran, tak hanya daya beli konsumen yang menurun, namun pola perilaku mereka pun ikut berubah akibat pandemi.
Johan Boeijenga, Chief Executive Officer Super Indo, “Pandemi Covid-19 masih terus berdampak pada keluarga dan komunitas di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Covid-19 menjadi peristiwa yang sangat disayangkan dan membuat kita semua kaget. Di Super Indo, kami percaya bahwa yang terpenting adalah tetap fokus pada hal-hal positif dan pada perubahan yang memberikan manfaat."
Guna menghadapi situasi krisis seperti itu, dua strategi utama dilancarkan Super Indo, jaringan ritel yang memiliki 173 gerai yang tersebar di 40 kota di seluruh Indonesia. Ada dua strategi besar yang dipilih Super Indo. Pertama, melancarkan aksi prefentif di kantor, toko, dan distribution center. Kedua, menggelar aksi Corporate Social Responsibility (CSR).
Dijelaskan D. Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, sebagai salah satu industri yang harus tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan masyarakat, Super Indo berkomitmen untuk melakukan aksi prefentif dengan memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan dan pelanggan. Antara lain, dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor, toko, dan distribution center Super Indo.
Tindakan prefentif yang dilakukan Super Indo guna mencegah penyebaran Covid-19 di kantor pusat, toko, dan distribution center di antaranya, penyedian materi komunikasi dan edukasi secara lengkap serta penerapan protokol kesehatan dan keamanan bagi karyawan dan pelanggan. Misalnya, melakukan pengecekan suhu tubuh, pembagian masker dan vitamin kepada karyawan setiap hari, penyemprotan cairan disinfektan secara berkala, penggunaan masker juga face shield di seluruh area kerja, membuat kebijakan untuk membatasi pengunjung yang berbelanja di dalam gerai, pemasangan layar pelindung di area kasir, pemasangan stiker jaga jarak aman di dalam gerai, penyediaan tempat cuci tangan, hand sanitzer dan tissue basah yang dapat digunakan pelanggan, dan masih banyak lagi.
"Khusus bagi karyawan yang bekerja di kantor pusat ataupun kantor cabang, Super Indo menerapkan konsep Bekerja Dari Rumah. Karyawan yang mendaftar untuk Bekerja Dari Rumah akan mengikuti prosedur khusus yang telah ditetapkan, termasuk di antaranya melakukan virtual meeting rutin dengan atasan ataupun tim kerja," papar Yuvlinda.
Sementara itu, terkait aksi CSR, Super Indo telah memberikan bantuan kemanusiaan berupa sarung tangan medis serta susu siap minum untuk tenaga medis melalui Gugus Tugas Provinsi DKI Jakarta dan Rumah Sakit Persahabatan. Selanjutnya, pada 20 Mei 2020 mendatang, Super Indo akan memberikan ambulance khusus infeksi yang dapat digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Agar donasi kemanusiaan dapat memberikan manfaat yang lebih luas, Super Indo juga bekerja sama dengan BenihBaik.com dalam distribusi bantuan ke tujuh wilayah yang terdampak cukup tinggi, antara lain Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Kota Semarang, Provinsi Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Palembang, dan Provinsi Lampung," urainya.
Selain itu, Super Indo juga mengajak pelanggan untuk dapat berdonasi melalui program “Sama-sama Berbagi Berkah” yang nantinya akan disumbangkan melalui yayasan dan panti di sekitar Gerai Super Indo.
Sementara itu, untuk menghadapi Ramadhan yang dibarengi pandemi, Super Indo juga telah melancarkan berbagai strategi seperti merilis Online Order Service guna menjawab kebijakan #StayAtHome. "Untuk permintaan daging segar yang biasanya sangat tinggi pada saat Ramadhan dan Lebaran, kami juga menghadirkan layanan Pre Order. Dengan demikian, konsumen tidak perlu mengantre ketika membeli. Kami juga menghadirkan pesanan Hampers Lebaran, yang bisa dipesan dan dikirim langsung ke tujuan, melalui aplikasi WhatsApp," terang Yuvlinda, yang menyebutkan bahwa saat ini Super Indo tengah men-develop eCommerce.
Ditambahkan Johan, pada saat awal pengumuman Covid-19, penjualan mengalami kenaikan yang signifikan, lantaran konsumen ingin menyiapkan stok dalam menghadapi kebijakan #StayAtHome. Namun, memasuki Ramadhan, transaksi mulai kembali normal. "Frekuensi mereka berbelanja pada masa pandemi pun tidak sesering biasanya. Namun, mereka memilih menuliskan daftar belanjaan yang banyak ketika datang ke toko, untuk kemudian berbelabja dalam jumlah besar dan banyak. Bahkan, trafik cashless dan digital payment di Super Indo pun tumbuh sangat signifikan selama pandemi," ucap Johan.
Lebih jauh ia menjelaskan, ada Top 5 kategori yang paling sering dibeli di Super Indo. Kelima kategori produk itu adalah Biskuit, Jus dan Syrup, Daging (sapi dan ayam), basic foods yang biasa dikonsumsi sehari-hari (seperti beras, gula, dan minyak goreng), serta produk kesehatan.