Review produk oleh para beauty blogger, member komunitas online, dan komentar netizen di media sosial bisa menciptakan intense to buy produk-produk produk kecantikan. Riset menunjukkan 1 dari 5 pembelian produk kecantikan dilakukan setelah shopper melakukan riset online. Bagaimana proses ini terjadi pada lipstik matte Purbasari?
Cobalah Anda intip dompet kosmetik perempuan generasi millennials dari kalangan pekerja kantoran. Dijamin Anda akan menemukan lipstick matte bermerek Purbasari di sana. Tidak hanya satu, Anda akan menemukan dua, tiga, bahkan sampai empat di masing-masing dompet. Maklum, lipstik matte Purbasari harganya sangat terjangkau—bahkan oleh kalangan first jobbers—yaitu hanya sekitar Rp 25.000 hingga Rp 40.000 per buah. Dibandingkan brand luar negeri yang harganya mencapai ratusan ribu, lipstik matte Purbasari terbilang value for money. Kualitasnya disebut-sebut mendekati brand asing terkenal. Dari sisi pilihan warna, lisptik ini cocok dengan preferensi anak-anak muda zaman sekarang yang menyukai warna-warna yang lebih natural. Dan dari sisi daya tahan, lipstik ini relatif cukup lama menempel di bibir. Mari kita simak beberapa catatan blogger tentang lipstik matte Purbasari.
"Produk ini banyak disukain selain karena formulanya, juga karena packaging-nya yang dibilang kayak lipstick mahal. Warnanya juga opaque banget, tapi gak berat di bibir. Finish-nya itu bener-bener dead matte, mirip NYX Soft Matter Lip Cream. Dipake buat minum gak nempel sama sekali ke gelasnya, bla..bla.." Ini adalah cuplikan review lipstik matte Purbasari oleh seorang Beauty Blogger bernama Vani Sagita yang me-review empat warna favorit lipstik Purbasari pada blog-nya. Untuk diketahui, NYX adalah brand lipstik asing yang harganya tiga kali sampai empat kali lipat dari lipstik Purbasari.
Blogger lain, seseorang yang beralamat di www. Crochetandlipstick.com, memberikan review tentang innovasi lipstik matte Purbasari yang hadir dengan pelembab. "Tahan lama dan tidak mengilap. Terasa ringan pada bibir Anda. Warna tidak pudar sehingga penampilan Anda tetap segar. Tekstur dari lipen ini tidak sama antara yang satu dan lainnya namun rata-rata cukup creamy saat digunakan. Beberapa warna yang lebih nude agak sedikit seret pada awal penggunaan dibanding warna yang lebih terang seperti merah, namun lama-kelamaan semuanya cukup mudah diaplikasikan ke bibir. Hasil akhirnya sesuai warnanya matte yah dan entah cuman (perasaan) saya aja. Tapi lipen ini wanginya mirip permen karet Yosan deh."
Masih ada ratusan review tentang lipstick keluaran PT Gloria Origita Cosmetics (GOC) ini di dunia maya, baik yang dibuat oleh bloggers, maupun oleh netizen yang menuliskan komentarnya tentang produk ini di forum-forum online.
Tidak hanya me-review produk ini secara umum. Para blogger bahkan membuat ulasan per item warna. Pada 11 Februari 2016 lalu, misalnya, seorang blogger bernama Zikriana Novitia pada blog Story Factory menulis ulasan tentang enam warna lipstik matte Purbasari.
"Seperti yang udah gw (saya) tulis di awal, dalam review kali ini gw hanya punya 6 dari 10 shade yang Purbasari produksi. Well, alasan lain selain yang gw sebutkan di atas kenapa ga beli yang 4 sisanya, karena gw udah punya sih lipstik dengan merek lain yang warnanya sama dengan 4 warna yang lain itu. Jujur aja, sekarang lagi tahap mencoba ga kalap mata kalau beli lisptik. Hahaha… Nah, warna-warna yang akan gw review adalah 81 (Diamond), 82 (Mirah), 83 (Pirus), 86 (Topaz), 89 (Jade), dan 90 (Crystal). Swatches nya bisa kalian lihat di bawah ini.”
"Sejujurnya, gw ga bisa terlalu membedakan warna 81 (Diamond) dan 90 (Crystal). Karena ketika diaplikasikan di bibir gw, warnanya sama aja. Mungkin kalau dilihat antara 83 (Pirus) dan 86 (Topaz) juga ga terlalu berbeda, tapi kalau kita perhatikan lagi, warna 83 (Pirus) itu lebih brown dan 86 (Topaz) lebih ada nuansa merah bata-nya sedikit walaupun kedua warna ini tetap netral jatuhnya. Untuk pemakaian sehari-hari gw sangat merekomendasikan empat warna ini," demikian tulis Zikriana.
Menurut catatan MIX, review produk seperti ini sangat efektif mempengaruhi keputusan pembelian produk-produk kecantikan. Influencer marketing memang berlaku untuk kategori produk ini karena intense to buy bisa tercipta ketika seseorang terlihat cantik setelah didandani dengan produk tersebut. Maria, seorang karyawan generasi millennials yang berkantor di kawasan Jakarta Pusat, yang hobi berdandan dan mendandani orang, mengaku memilih brand produk kosmetik setelah dia melihat hasil riasan produk itu pada orang lain. "Ketika hasilnya bagus, dan direkomendasikan orang, saya biasanya langsung browsing, mencari informasi tentang produk tersebut, melihat review orang-orang di internet," katanya.
Zero Moment of Truth (ZMOT)–yaitu tahap riset sebelum belanja (pre-shopping research stage) yang biasa dilakukan dengan browsing di internet—memang berlaku efektif pada produk kosmetika. ZMOT merupakan momen kritis dalam perjalanan para pembelanja produk kosmetik (shopper-path-to-purchase). ZMOT ini bisa tercipta di komunitas online, media sosial, atau lewat word of mouth para blogger. Riset Datamonitor, sebagaimana dikutip oleh website www.in-cosmetics.com, menyebutkan bahwa satu dari lima (21%) konsumen produk-produk kecantikan secara global selalu (all or most of the time) menggunakan komunitas online ketika memilih produk yang akan dibelinya. Dan masing-masing 19% menggunakan platform media sosial dan expert blog untuk melakukan riset online sebelum membeli.
Tiga review yang dikutip di atas adalah contoh ulasan dari expert blogger. Sementara ulasan tentang produk dari anggota komunitas online bisa dijumpai di FemaleDaily.com, forum online atau user-generated platform pertama di negeri ini yang fokus membahas produk-produk kecantikan. Review produk lipstik matte Purbasari di FemaleDaily.com pada 15 Oktober 2015, misalnya, mendapat respons yang sangat bagus dari para member-nya. Thread bertajuk "Purbasari MakeUp" ini mendapat komentar sebanyak 651 buah dari member komunitas ini. Untuk diketahui, FemaleDaily.com saat ini memiliki 250 ribuan member di mana 70% di antaranya merupakan member aktif yang rajin menulis komentar, berdiskusi, dan me-review produk.
Ini salah satu komentar pada thread itu. "Pengalamanku sama brand ini sebenernya juga gak banyak kalo di kategori makeup, baru mulai ngeh dan pake matte lipstick nya beberapa bulan yang lalu. Gak heran kalo jadi sering diomongin karena kualitas lipstik matte nya yang such a steal for its price! Walau ada beberapa kekurangannya seperti packaging ringkih dan stok yang cenderung langka, tapi tetep sering dicari dan rajin di rave saking bagusnya wkwkwk," komentar seseorang yang menggunakan akun Anissasef.
Hasil investigasi produk-produk kosmetik yang sedang hits di...