Setelah meluncurkan Digital Advertising Measurement Solution, hari ini untuk pertama kalinya di kawasan ASEAN, Nielsen merilis Digital Ad Ratings (DAR) yang akan mencakup pengukuran untuk kampanye brand via mobile advertising. Menurut Steve Hasker, Chief Operating Officer Nielsen, DAR ini akan mengukur hasil kampanye brand via media digital secara harian, mengukur jangkauan kampanye, frekuensi, dan efektivitasnya dibandingkan kampanye via TV Commercial.
Digital Ad Rating Nielsen
Namun demikian, menurut Hellen Katherina, Executive Director Media Business Nielsen Indonesia, tidak seperti TV Measurement yang dilakukan Nielsen secara sindikasi, DAR Nielsen dilakukan ad hoc base alias sesuai permintaan brand. “Jadi ini campaign by campaign,” katanya menjawab pertanyaan dalam jumpa pers setelah launching DAR dalam forum Nielsen Marketing and Media Summit 2016.
Menurut Steve Hasker, Nielsen memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk memperkenalkan DAR di kawasan ASEAN karena lebih dari 50% rakyat Indonesia digital savvy. Para pengiklan pun, katanya, mengalokasikan dana untuk placement iklan di media digital yang terus meningkat. Digital Ad Spending di Indonesia, lanjutnya, setiap tahun tumbuh rata-rata 77,8%. Padahal, di Amerika Serikat rata-rata pertumbuhannya hanya 15,8%!
Digital Ad Rating Nielsen
Hasker juga menegaskan bahwa selama ini Nielsen memiliki misi untuk melakukan pengukuran Total Audience for Content and Ads. “Jadi kami mengukur Reach, Resonance, dan Reaction dari sebuah kampanye digital. Seberapa banyak audience yang dijangkau (Reach), bagaimana kampanye itu mengubah attitude (Resonance), dan bagaimana hal itu mengubah perilaku (Reaction).”
Pada jumpa pers tersebut, Hellen menambahkan bahwa pertumbuhan budget untuk digital ad dalam dua hingga tiga tahun terakhir ini sangat dramatis. Kalau pada 2013 ad spending untuk digital baru sekitar 12%, maka pada 2015 ad spending tersebut sudah mencapai 30% dari total ad spending.