Youth segment memang selalu menjadi pasar yang menjanjikan bagi para pelaku bisnis. Dapat dibayangkan, dari total 240 juta penduduk Indonesia, 64 juta jiwa adalah anak muda dengan rentang usia 15-29 tahun. Tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar, maka Yxz—kependekan dari Youth Xperience Zone—mencoba menciptakan ekosistem kreatif dan inovatif untuk segmen youth di Tanah Air.
Febriati Nadira, Praktisi PR dan Digital PR Activist yang juga penggagas Yxz, menerangkan bahwa Yxz merupakan titik awal untuk membantu menyiapkan generasi pemimpin di masa depan. “Kami memulainya dengan menggelar event untuk anak-anak muda, dalam hal ini mahasiswa di daerah Jakarta. Event Youth Xperience Zone 2015 merupakan event pertama di Indonesia yang memadukan youth seminar, youth workshop, dan youth fun party dalam satu tempat sekaligus,” kata Nadira.
Agar event yang dihadirkan selaras dengan kebutuhan sekaligus ekspektasi mahasiswa sebagai audience-nya, para pendiri Yxz sebelumnya menggelar riset kepada 200 responden mahasiswa di berbagai kampus di Jakarta, Melalui riset tersebut, menurut Nadira, mereka bisa memperoleh insight berupa event seperti apa yang memang audience inginkan dan butuhkan. “Berangkat dari insight, kami ingin menghadirkan aktivasi yang berbasis customer centric,” terang Nadira.
Contohnya, berangkat dari hasil riset, maka tim Yxz dapat mengetahui industri kreatif apa saja yang paling diminati anak muda. Rupanya, industri film, musik, dan inovasi teknologi menjadi pilihan mereka. Itu sebabnya, ketiga tema itulah yang dipilih untuk Youth Seminar dan Youth Workshop. “Bahkan, pembicara yang dipilih pun berdasarkan hasil riset itu. Contohnya, visioner bisnis digital Onno W. Purbo, sutradara Hanung Bramantyo, vokalis Giring Nidji, musisi muda sekaligus produser Kevin Aprilio,” lanjut Nadira, yang menargetkan 1.000 anak muda akan hadir pada event yang digelar selama sepuluh jam non stop (13.00-23.00 WIB), hari ini (22/5) di Balai Kartini, Jakarta.
Selain dikemas dengan ambiance yang inspiratif, memikat, dan full of fun—sesuai selera anak muda—Youth Xperience Zone 2015 juga diramaikan oleh sejumlah food truck, yang kini tengah menjadi tren di industri kreatif anak muda. “Konsumsi tidak kami hadirkan dengan prasmanan, seperti kebanyakan semianar maupun workshop. Melainkan, kami memberikan kupon kepada audience untuk menukarkannya dengan makanan yang tersaji di aneka food truck,” cerita Nadira.
Sejatinya, event perdana tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas Yxz. Komunitas tersebut. Diharapkan Nadira, “Ke depan, kami ingin event seperti ini akan digelar kembali dengan konsep yang berbeda. Setidaknya, diselenggarakan di dua kota, bahkan road show ke berbagai daerah. Sebab, kami ingin menularkan semangat industri kreatif ke anak-anak muda di seluruh Indonesia. Kami pun berharap mereka yang sudah berpartisipasi di Yxz dapat memotivasi, menginspirasi, dan meng-influence teman-teman sekelilingnya.”
Ditambahkan Onno, industri kreatif tak hanya berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, di daerah, indutri kreatif juga sudah menjadi trend. Industri kreatif yang terkait Tekonologi Informasi dan telekomunikasi misalnya, justru lebih banyak diminati oleh anak muda-anak muda daerah. Lima kota non-Jakarta yang anak mudanya selalu antusias dengan sharing seputar industri kreatif adalah Yogyakarta, Malang, Padang, Samarinda, Makassar. “Setiap acara sharing, yang datang bisa mencapai 1000-1500 anak muda,” tutur Onno.
Menariknya, tak hanya daerah yang memiliki perguruan tinggi yang meminati event sharing dan edukasi seperti itu. Daerah kota kabupaten seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Purwokerto, dan Lamongan juga memiliki anak muda-anak muda yang sangat antusias dan haus akan sharing tentang industri kreatif. “Di daerah itu, ada komunitas anak muda, seperti anak-anak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang kadang-kadang berada di luar radar,” lanjut Onno.
Pada kesempatan itu, Melon Indonesia memanfaatkan aktivasi Youth Xperience Zone 2015 sebagai salah satu upaya memperoleh talenta-talenta muda. Cukup dimaklumi, sebagai salah satu anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di digital musik, Melon Indonesia memang membidik main target anak muda. “Melalui aktivasi tersebut, kami ingin makin mendekatkan diri sekaligus menciptakan brand engegement dengan anak muda. termasuk mencari talenta baru. Talenta baru itu kami harapkan juga dapat memproduksi aplikasi digital, untuk kemudian hasilnya didistribusikan via Melon Indonesia,” kata Budi Setiawan, CEO Melon Indonesia, yang menyebutkan bahwa Melon Indonesia sudah memiliki 900 ribu pelanggan untuk layanan down load musik.