Sebagai pelaku usaha muslim, meski kerap menghadapi masalah regulasi, Rahmat Sutarnas Marpaung selaku ketua KPMI, melihat adanya komitmen dari pemerintah untuk membangun pondasi sistem ekonomi syariah melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019 – 2024 yang baru saja diresmikan bulan Mei 2019. Diharapkan dengan MEKSI tersebut, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai produsen industry halal global pada 2024.
Karena itu, KPMI senantisa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi, seperti makanan,minuman, pariwisata, busana muslim, media, farmasi dan kosmetik. Kemudian, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan sektor UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai produk halal, dan penguatan ekonomi digital terutama perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial).
Tak hanya wirausaha, Muslim Life Fest juga menyuguhkan berbagai wadah literasi menarik lainnya lewat 8 sektor produk halal, mulai dari sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media dan bahkan startup berbasis syariah.
Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Ada pula “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir serta Pusat Jajanan Halal yang memungkinkan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang makanan halal sekaligus sertifikasi kompetensi peracik makanan halal.
Muslim Life Fest menargetkan sekitar 50.000 pengunjung selama 3 hari pelaksanaan. Dengan tiket masuk sebesar Rp25 ribu di hari Sabtu dan Minggu, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian dan bahkan lomba dari pukul 9.00 hingga 21.00 WIB. Khusus hari Jumat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk karena gratis.
“Melalui Muslim Life Fest, kami ingin para pelaku usaha muslim, pemerintah, komunitas dan masyarakat sama-sama bergandengan tangan dalam memperkokoh perkembangan ekonomi bangsa. Kami percaya bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci ekonomi dan keuangan syariah global,” ujar Direktur Lima Events Deddy Andu.
Sementara itu, bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA (Perkumpulan Alumni Al Irsyad) menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam.
“Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin menyosialisasikan pondok-pondok pesantren yang membuka fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi negeri, seperti kedokteran. Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini, Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar Zuhdi Efianto, Ketua Puldapia Expo.
Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan pula talkshow bertajuk Kiat Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai oleh Syaikh Abdullah An Nakhor.
Tak hanya PULDAPIA, dalam Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest), properti syariah menjadi salah satu sorotan yang menarik pengunjung. Berbagai properti syariah hadir dan menawarkan keunggulannya masing-masing.
DeKost Dramaga Riverside misalnya, apartemen kos syariah pertama dan terbesar di Indonesia yang terletak di jalan Cilubang Raya, dekat IPB Bogor ini memiliki 3 tower dengan total 1200 unit. Ketiga tower yang berada di area 1,74 hektar ini dikhususkan untuk pria (ikhwan), perempuan (akhwat) dan keluarga muda. Saat ini sudah terjual sebanyak 450 unit. Harga per unitnya cukup terjangkau berkisar Rp 222 juta (view dalam) dan Rp 229 juta (view luar), bisa dilakukan secara tunai, bertahap maksimal 3 bulan dan angsuran selama maksimal 18 bulan. Minat para orang tua mengambil apartemen tersebut cukup besar. Menurut data penjualan De Kost Dramaga Riverside, saat ini sudah terjual sekitar 450 unit.
Yang membedakan apartemen ini dengan apartemen pada umumya adalah bukan sekedar menyediakan hunian, sekaligus juga program-program pengbangan akidah, akhlak, juga bisnis untuk para mahasiswa. Ada 7 program yang terintergrasi yaitu shalat subuh berjamaah, tahfidz quran, kajian fiqih muamalah, amanah preneur, beasiswa, mentoring bisnis syariah dan akses berjejaring dengan komunitas bisnis syariah.
Selain apartemen, ada pula hunian keluarga yaitu Sakinah Islamic Village dan The Ortensia Village, yang terletak di Bogor, Bekasi dan Tangerang. Properti syariah yang satu ini menawarkan hunian murah berkonsep islami untuk keluarga bahagia. Harga rumah yang ditawarkan berkisar mulai dari Rp 180 juta untuk tipe 30/70 sampai dengan Rp 500 juta untuk tipe 70-an.