Kampanye "Food Safety Packaging" dari Foopak

Fenomena penggunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, dan kotak martabak masih terjadi di Indonesia. Padahal, merujuk riset yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram. Sedangkan, rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70 hingga 100 gram. Itu artinya, ada sekitar 105 juta sampai 150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.

img_20161124_11899

“Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya. Ini melebihi batas yang ditentukan. Zat-zat kimia tersebut dapat berdampak negatif terhadap tubuh manusia, seperti memicu aneka penyakit. Dan, kemasan makanan berbahan dasar kertas non daur ulang bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kemasan daur ulang dan styrofoam. Selain itu, kemasan kertas non daur ulang baik untuk konsumen, makanan, dan lingkungan," papar Euis Hermiati, Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial LIPI.

Di luar negeri, ditambahkan Euis, tren penggunaan kemasan makanan berbahan dasar non daur ulang sudah terjadi. "Hal itu dilakukan guna mengurangi limbah. Sebab, biasanya kemasan ini bio degradable dan sudah memiliki standard keamanan,” tegasnya.

img_20161124_34470

Berangkat dari fakta itulah, Foopak--yang merupakan produk kemasan makanan dengan 100% food grade (bio degradable)--menggelar roadshow Food Safety Packaging. Roadshow tersebut digelar di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Semarang, mulai 29 November hingga 2 Desember 2016. Pada kesempatan itu, hadir sejumlah pembicara di bidang food safety, antara lain Badan POM, LIPI, dan LPPOM MUI.

"Objektifnya digelar program tersebut adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar hidup sehat. Salah satunya, memilih kemasan pangan yang food grade dan higienis. Produk foopak yang kami produksi dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadirkan kemasan pangan yang aman dan higienis bagi para konsumen dan produsen makanan," terang Atul Tyagi, Foopak Technical Expert.

Ia melanjutkan, produk Foopak telah teruji bebas dari bahan kimia berbahaya, bersertifikat Food and Drugs Administration (FDA), dan sudah memiliki sertifikasi ISEGS maupun sertifikasi Halal. Produk Foopak juga didesain khusus untuk pengaplikasian makanan dengan keunggulan melindungi makanan dari kontaminasi plus ramah lingkungan. "Selain itu, Foopak juga diklasifikasikan berdasarkan aplikasi pada makanan. Sehingga semua jenis makanan bisa ter-cover dengan baik dan aman," jelas Euis tentang added value dari Foopak.

Diluncurkan sejak tahun 2013, tutur Euis, Foopak memiliki enam varian kemasan. Di antaranya, Foopak Heat-Sealable Board, Foopak Grease Proof Board, Foopak Hard Size Board, Foopak PE Board, dan Foopak Natura Cup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)