Inovasi merupakan visi sekaligus misi yang diusung oleh Kino Group. Oleh karena itu, hampir semua produk yang dilahirkan Kino berangkat dari Divisi Product Innovation, divisi khusus yang dimiliki Kino dan berada langsung di bawah pantauan sang owner sekaligus CEO PT Kino Indonesia Tbk Harry Sanusi. Selanjutnya, Divisi Research and Development akan menindaklanjuti temaun yang diperoleh Divisi Product Innovation agar dapat diterima oleh market.
Komitmen yang tinggi akan inovasi diwujudkan Kino lewat salah satu program akbarnya, “Kino Youth Innovator Award”. Dijelaskan Benny Kurniawan, HR Director PT Kino Indonesia Tbk, “Program Kino Youth Innovator Award berlatar belakang dari semangat inovasi yang telah dilakukan Kino dalam setiap proses kerjanya. Semangat inovasi inilah yang berhasil membuat Kino menjadi perusahaan lokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil pasar mancanegara.”
Digelar sejak tahun 2016 lalu, program Kino Youth Innovator Award mengundang mahasiswa di seluruh Indonesia untuk menyumbang ide-ide terbarunya. Tahun lalu, tema yang dihadirkan adalah “Build Up A Glocal (Global from Local) Innovation”. Hasilnya? “Program kompetisi ide tersebut mendapat respon positif oleh mahasiswa. Tak kurang dari 150 proposal ide masuk ke ajang tersebut, hingga akhirnya tersaring sepuluh finalis,” jawab Budi Susanto, Head of Innovation PT Kino Indonesia Tbk
Tahun 2017, program “Kino Youth Innovator Award” kembali digelar mulai Februari hingga Mei ini. Kali ini, tema yang diusung adalah “Advancing Indonesia Through Local Heritage”. Demi mengkomunikasikan program tersebut, dikatakan Budi, sejumlah kegiatan siap dilakukan. Mulai dari campus roadshow dalam format talkshow, hingga pendekatan Public Relations lewat media.
“Talkshow akan digelar di beberapa kampus di Indonesia. Antara lain, di Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Satyawacana. Jika tahun lalu, kami berhasil menjangkau 115 kampus di Indonesia, maka tahun ini kami berharap bisa menjangkau 125 kampus di Indonesia, dengan jumlah proposal mencapai double dibandingkan tahun lalu,” Budi menargetkan.
Pada talkshow yang digelar di Universitas Atma Jaya hari ini (14/3) misalnya, Kino tak hanya mengkomunikasikan program Kino Youth Innovator Award 2017, namun juga menghadirkan pembicara Anindito Respati Giyardani atau yang akrab disapa Babab Dito. Ia dikenal sebagai tokoh pencipta merek Tongsis, alias Tongkat Narsis, yang sempat booming. Pada kesempatan itu, Babab Dito berbagi cerita di hadapan ratusan mahasiswa Atma Jaya maupun media tentang awalnya ia menciptakan inovasi Tongsis.
Selanjutnya, dijelaskan Budi, ada tiga kriteria penilaian utama. Pertama, orisinalitas terkait ide, yang memang belum pernah diikutkan dalam kompetisi. Kedua, efektivitas tentang bagaimana inovasi atau penemuan tersebut dapat memecahkan masalah atua menjawab kebutuhan masyarakat. Ketiga, inovasi harus dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasar atau konsumen.
“Kino Youth Innovator Award dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari universitas di seluruh Indonesia. Untuk informasi lengkapnya, program ini dapat dilihat melalui www.kinoyouthinnovator.com atau akun instagram kami di @kinoyouthid,” tutup Budi.