Pertarungan di pasar smartphone--baik segmen middle low maupun middle up--di Indonesia kian sengit. Hampir setiap bulan, ada saja varian atau produk baru yang dilempar ke pasar. Belum lagi, pertarungan memperebutkan perhatian dan kepercayaan konsumen Indonesia lewat berbagai channel komunikasi, yang jelas-jelas menjadi tantangan yang tak dapat dihindari oleh brand-brand smartphone--baik incumbent maupun pendatang anyar.
Oleh karena itu, pedekatan ke media lewat program Public Relations (PR) kerapkali dipilih pemasar atau pengelola merek dalam mengkomunikasikan smartphone anyar mereka. Sebut saja, press conference, media gathering, melibatkan media pada momen grand launching product, hingga mengundang media sebagai orang pertama untuk menggunakan sekaligus me-review produk baru. Sejatinya, hingga kini media masih dinilai konsumen sebagai informan yang terpercaya dalam memberikan informasi dan rekomendasi terkait pembelian smartphone.
Efektivitas program PR melalui pendekatan media itulah yang juga dilirik oleh Samsung Indonesia. Sebagai brand yang memimpin pasar smartphone di Indonesia, melakukan pendekatan ke media guna mempertahankan pangsa pasarnya, tentu saja bukan perkara mudah. Maklum saja, hampir semua brand juga melakukan hal serupa. Untuk itu, dibutuhkan kreativitas yang mampu membetot perhatian media di awal atau first moment of truth.
Peluncuran Galaxy Note7 lewat press launch pada penghujung Agustus ini (24/8) boleh jadi menjadi salah satu yang unik yang sukses digelar Samsung. Pada saat first moment of truth, Samsung sudah menggelitik media lewat undangan berkesan futuristik. Kotak warna hitam yang dikirim ke meja redaksi berisi undangan sebesar kartu pos polos berwarna hitam plus pena yang dilengkapi dengan infra red. Untuk melihat tulisan yang ada di atas kartu tersebut, media cukup menyorotkan pena tersebut ke atas kartu. Hasilnya, jadwal undangan grand launching di Hotel Mulia, Jakarta, pada 24 Agustus, tertera jelas.
Pada saat grand launching Galaxy Note7, yang dihadiri ratusan jurnalis, Samsung memilih menggunakan strategi product experience. Ya, sejak awal memasuki meja resepsionis, media diajak melakukan registrasi dengan layar sentuh berukuran cukup besar. Hanya dengan memasukkan nomor ponsel dan pindai wajah di hadapan layar sentuh itu, nama jurnalis dan media muncul seketika.
Selanjutnya, untuk memasuki ruang acara, media dibekali experience card, dimana setiap jurnalis wajib mengisinya dengan melakukan experience terlebih dahulu di lima booth yang mengusung fitur unggulan dari Galaxy Note7. Kelima booth experience itu adalah Iris Scanner, Hands on Table, S-Pen Corner, IP68, dan Translate Corner. Experience card yang sudah terisi penuh itu, nantinya dapat ditukar dengan goody bag berupa salah satu aksesoris Samsung Galaxy, yakni Gear Fit2, selepas acara.
Pada booth Iris Scanner, jurnalis diedukasi tentang pentingnya keamanan dan privasi data dengan teknologi pemindai mata atau Iris Scanner yang tertanam di Galaxy note7. Jurnalis juga diajak merasakan langsung bagaimana Iris Scanner bekerja.
Melalui booth S-Pen Corner, jurnalis diajak mewarnai motif yang tersedia di Galaxy Note7 dengan menggunakan S-Pen. Sementara itu, di booth IP68, jurnalis dapat membuktikan langsung bagaimana Galaxy Note7 dapat tetap berfungsi di kedalaman air dengan menggunakan S-Pen. Hal itu membuktikan bahwa Galaxy Note7 tercatat sebagai smartphone yang tahan air.
Adapun pada booth Translate Corner, jurnalis dapat merasakan langsung bagaimana Galaxy Note7 dapat mengenali 38 bahasa dan menerjemahkannya menjadi 71 bahasa di dunia, hanya dengan semudah mengarahkan S-Pen pada kata-kata yang ingin diterjemahkan.
Begitu selesai berselancar dengan product experience Galaxy Note7, jurnalis memasuki ruang ballroom untuk menyaksikan peluncuran Galaxy Note7. Ambiance yang dihadirkan pun sangat futuristik dengan menggunakan teknologi terkini. Para petinggi Samsung Electronics Indonesia pun membuka acara dengan speech yang lengkap.
"Galaxy Note pertama kali dihadirkan oleh Samsung di tahun 2011 bagi mereka yang kami sebut sebagai change maker. Kini, Galaxy Note7 kami hadirkan bagi para change maker yang tidak ingin berkompromi, yang ingin menggabungkan pekerjaan dan personal dengan efesien untuk kehidupan yang lebih baik," tutur Jaehoon Kwon, President Samsung Electronics Indonesia.
Selain itu, hadir juga sejumlah public figur yang notabene pengguna Galaxy Note7 untuk bercerita pengalaman mereka yang begitu terbantu dengan menggunakan Galaxy Note7 untuk keseharian mereka. Antara lain, Iwet Ramadhan, yang mengaku sangat terbantu dengan perangkat Galaxy Note7 di tengah kesibukannya yang begitu tinggi sebagai desainer batik, penyiar radio, MC, dan profesional bisnis.
Ditambahkan Vebbyna Kaunang, IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, setelah resmi diperkenalkan secara global pada 2 Agustus 2016, Samsung Electronics Indonesia ingin memberikan kesempatan kepada konsumen Indonesia untuk segera memiliki Samsung Galaxy Note7. Antara lain, dengan lekas mengadakan pre-order selama 16 hari pada 5-21 Agustus 2016.
"Hasilnya, hanya 3 hari dari dibukanya periode pre-order, seluruh device yang disediakan di www.GalaxyLaunchPack.com habis dipesan oleh konsumen setia Samsung. Kepercayaan konsumen Indonesia ini menjadi dukungan bagi Samsung untuk terus menghadirkan inovasi terdepan," harap Vebbyna.