Aktivitas pemasaran di tahun 2014 mayoritas diramaikan oleh event Piala Dunia dan Pemilu 2014. Sebagai salah satu media massa yang mengawal Pemilu 2014, Kompas pun menggelar kampanye digital bertajuk #BuktikanSuaramu.
FN. Terryan, GM Marcomm Harian Kompas
Tidak seperti kampanye Pemilu yang dilakukan media massa lain, Kompas mencoba keluar dari clutter antara lain dengan fokus kepada kaum 'golput' (golongan putih) yang. Lewat kampanye #BuktikanSuaramu, Kompas menyerukan masyarakat untuk menghargai dan menggunakan hak pilihnya.
"Menjelang pemilihan presiden 2014, media massa berlomba-lomba mengampanyekan tentang Pemilu. Semua media melakukannya, bahkan kompetitor yang online 24 jam mungkin melakukannya dengan lebih baik. Dari situ kami melihat, bagaimana membuat kampanye dan menjadi beda di antara yang lain? Ini yang melatari kami dalam melakukan kampanye #BuktikanSuaramu," ujar FN. Terryan, GM Marcomm Harian Kompas--yang akrab disapa Terry.
Menurutnya, kampanye digital tersebut sukses karena didukung juga dengan insight yang diperoleh dari masyarakat, khususnya di social media. Karena, biar bagaimanapun insight adalah dasar dari sebuah komunikasi. Tujuan komunikasi sendiri bukan hanya dilihat dari caranya, tetapi bagaimana pesan komunikasi tersebut dapat ditangkap dan berdampak ke target komunikasi, dan ini mempengaruhi arah kampanye kita.
"Selain berkomunikasi, media digital juga menjadi tools kami untuk mendengar dan memahami berbagai insight dari masyarakat. Dengan begitu, akan memudahkan kami meng-engage masyarakat ke arah campaign kami," pungkas Terry.