Upaya Bekraf Wujudkan Indonesia Sebagai The Digital Energy of Asia

Program Bekraf for Pre-Startup (BEKUP) 2018 sudah memasuki tahap akhir. Pada tahap ini, 30 pelaku kreatif yang terpilih berhak mengikuti Demoday yang digelar hari ini (7/12), di Ancol, Jakarta. Para peserta terpilih tersebut berasal dari 10 kota, yakni Balikpapan, Bandung, Denpasar, Makassar, Malang, Medan, Padang, Semarang, Tangerang, dan Yogyakarta.

Di kegiatan Demoday, para pelaku kreatif terpilih akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnisnya di hadapan mitra inkubator, akselerator, investor, dan mitra strategis potensial lainnya.

Sebelumnya, sejak digelarnya BEKUP 2018 pada Oktober lalu, peserta harus mengikuti rangkaian kegiatan, seperti Bootcamp 1, Team Consultation 1, Bootcamp 2, Team Consultation 2, Mid Evaluation, rangkaian kegiatan Routine Evaluation Journey 1-6, dan Final Evaluation.

Dijelaskan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari, tahun ini, program BEKUP 2018 merupakan perhelatan yang ketiga kalinya. "Program ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia," katanya.

Bekraf meyakini bahwa para peserta yang mengikuti program BEKUP memiliki potensi untuk menciptakan startup kuat dan andal yang dapat menawarkan inovasi dengan tiga kriteria, yaitu sesuai keinginan pengguna, layak secara bisnis, dan memungkinkan untuk dikembangkan secara teknis.

"Dengan digelarnya program BEKUP sejak Oktober lalu, kami melihat bahwa pelaku startup ini memiliki keinginan kuat untuk belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, kami optimis bahwa Indonesia akan segera menjadi The Digital Energy of Asia dengan valuasi US$ 130 miliar pada 2020 mendatang. Bahkan, mungkin lebih cepat,” yakin Hari.

Optimisme itu muncul karena tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia. Merujuk survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa dengan penetrasi sebesar 54,68%. Jumlah pengguna smatphone yang mencapai 105,6 juta ini menempati urutan keempat terbesar dunia.

Peluang pengembangan industri digital juga didukung dengan pasar yang besar. Pada 2017, terdapat 30 juta pembeli online dari 260 juta penduduk Indonesia. Nilai perdagangan online di Indonesia mencapai US$ 5 miliar electronic retailing (e-tailing) formal dan lebih dari US$ 3 miliar perdagangan informal.

"Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 59,2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan kontribusi sebesar 61,41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang bisa didorong merambah bisnis digital. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi digital dan iklim usaha yang tinggi," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)