Studi What's Next in Tech, sebuah panel yang terdiri dari hampir 50 pakar Nielsen dari berbagai bidang bisnis, awal September ini merilis empat perubahan teknologi yang akan berdampak signifikan di Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan. Sejatinya, empat perubahan teknologi tersebut berasal dari 14 pergeseran teknologi yang teridentifikasi di wilayah Asia Tenggara dan menandai hasil potensial dari teknologi yang dimiliki di wilayah tersebut terhadap konsumen, ritel, dan supplier.
Keempat perubahan teknologi yang akan berdampak signifikan di Asia Tenggara dalam lima tahun mendatang tersebut adalah
#1 The Sharing Economy
Ini termasuk platform yang memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan pembeli pribadi dan penjual secara non-tradisional. Mereka menyediakan "pasar" online yang menghubungkan penawaran dan permintaan dalam kantong kecil di wilayah geografis yang semakin luas. Contohnya, termasuk platform online untuk penyewaan akomodasi jangka pendek, peminjaman finansial secara peer-to-peer, sumber keramaian, berbagi mobil, dan perdagangan.
#2 Peyebaran Teknologi dan Infrastruktur yang Ada
Ini melibatkan peningkatan dan penggunaan teknologi yang ada sudah mainstream di sebagian besar dunia. Dua contoh utama adalah Internet dan perbaikan terkait (bandwidth dan kecepatan), dan bertumbuhnya penetrasi sistem berlangganan dan produk seluler dan smartphone, termasuk aplikasi. Peningkatan teknologi ini membuka layanan perbankan dan e-commerce secara cepat dan menciptakan keterlibatan konsumen yang lebih dalam dengan produk dan merek. Adaptasi konsumen terhadap smartphone dengan cepat merubah konsumsi konten media dan iklan mereka menjadi lebih personal dan lebih tersedia dari sebelumnya.
#3 Big Data dan Artificial Intelligence
Perubahan ini mencakup teknologi yang mengumpulkan dan memproses data dalam jumlah sangat besar untuk meningkatkan pengelolaan sistem skala makro atau besar. Kemampuan pemrosesan dan kemampuan memori komputer yang meningkat sangat cepat saat ini memungkinkan pemerintah untuk memiliki informasi real-time diantaranya tentang arus lalu lintas, penggunaan energi, dan polusi. Beberapa perusahaan multinasional saat ini menuju ke arah big data dan kecerdasan buatan untuk dapat lebih memahami perilaku konsumen, meningkatkan logistik, dan untuk perdagangan finansial.
#4 Pembayaran Non-Tunai
Teknologi ini memberikan solusi pembayaran non-tunai seperti pembelian eceran sistem "gesek dan bayar", sistem mata uang dan pembayaran non-tunai dari Bitcoin, dan database "blockchain" yang sangat aman untuk transaksi bisnis dan internasional.
"Teknologi tidak selalu berarti perubahan seismik dan hasil yang homogen. Sebuah teknologi yang disiarkan sebagai game changer, mungkin pada kenyataannya hanya berakar di negara yang sudah lebih matang atau mungkin akan membutuhkan lebih dari lima tahun untuk beberapa negara lainnya. Hal ini terutama berlaku untuk Asia Tenggara di mana ada negara-negara yang didominasi oleh populasi pedesaan yang tidak terhubung di satu sisi, dan di sisi lain adalah konsumen perkotaan yang paling terhubung di dunia," kata Regan Leggett, Executive Director for Thought Leadership and Foresight in Nielsen’s Growth and Emerging Markets.
Lebih lanjut ia mengaskan bahwa dengan mengenali dan memahami pergeseran ini, peritel dan pemilik merek dapat mengantisipasi kebutuhan masa depan dan membentuk strategi mereka guna memasuki peluang yang terbuka di tahun-tahun mendatang.
"Konsumen yang menjalani gaya hidup on-the-go akan menghargai kemudahan dan penghematan waktu yang disediakan oleh sebuah program. Banyak konsumen hanya akan menerima rekomendasi tentang segala hal mulai dari tempat makan, apa yang harus dipakai, apa yang harus ditonton, dan tempat berlibur dari smartphone maupun perangkat lain berdasarkan data perilaku mereka sendiri," tambahnya.
Hasil yang memungkinkan berguna bagi peritel adalah dengan terhubungnya toko ke dalam perangkat. Dalam hal ini, peritel akan dapat terhubung dan berkomunikasi dengan konsumen di toko, secara otomatis menghubungkan melalui perangkat ke data loyalitas yang menawarkan pengalaman dan penawaran yang disesuaikan secara real-time.
Pergeseran teknologi lainnya yang teridentifikasi dalam laporan tersebut, dikatakannya, adala mempelajari mesin dan pengambilan keputusan; rRobotika, Drone, dan layanan otomatis; Internet of Things (IOT) serta rumah dan kota yang terhubung; Teknologi energi baru (terbarukan, efisien, murah); Sistem transportasi otonom; Perangkat internet yang dapat dipakai; Realitas virtual dan tergandakan; Pencetakan 3D (konsumen, medis, dan manufaktur); Teknologi medis (yaitu implant, penggantian, DNA); dan nanoteknologi serta material cerdas lainnya.