MIX.co.id - PT Indofood Sukses Makmur Tbk. menggelar Simposium Pangan Nasional bertajuk "Transformasi Sistem Pangan Tangguh Berbasis Penelitian Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal”, pada hari ini (27/10) secara daring. Bersamaan simposium tersebut, Indofood juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan 64 mahasiswa S1 penerima bantuan dana penelitian dari Program Indofood Riset Nugraha (IRN) tahun 2022/2023 serta penganugerahan Penghargaan bagi Peneliti Terbaik Program IRN tahun 2021/2022.
Dituturkan Ketua Tim Pakar IRN Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc, “Transformasi sistem pangan yang tangguh akan memastikan semua orang memiliki akses terhadap pangan aman dan bergizi, melakukan pergeseran ke pola konsumsi yang sehat dan berkelanjutan. Selain itu, transformasi ini akan mampu meningkatkan produksi yang bersifat positif terhadap alam, memajukan penghidupan yang lebih berkeadilan serta membangun sistem yang lebih tangguh dan mempunyai ketahanan terhadap kerentanan, guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi.”
Lebih jauh ia menegaskan bahwa tema simposium tersebut dipilih dengan pemahaman bahwa transformasi sistem pangan di Indonesia perlu dibangun dengan dasar sumber daya dan kearifan lokal untuk mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Ditambahkan Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Suaimi Suriady, “Simposium pangan nasional adalah rangkaian Program Indofood Riset Nugraha yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Kami berharap acara ini bisa menjadi forum diskusi dan sharing ide untuk mengatasi pemasalahan pangan di Indonesia dan pengembangan sistem pangan yang lebih handal untuk masa depan. Kami juga berharap acara ini dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda memajukan pangan Indonesia.”
Sementara itu, sebanyak 64 Mahasiswa S1 dari 37 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia menerima bantuan dana riset dari Program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2022/2023. Penerima bantuan dana riset IRN juga berhak memperoleh pendampingan dan bimbingan teknis dari Tim Pakar IRN hingga penelitian selesai. Bantuan dana penelitian IRN diberikan kepada mahasiswa sebagai syarat kelulusan meraih gelar sarjana.
Tahun ini, jumlah proposal penelitian yang masuk ke panitia mencapai 426 proposal. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, Tim Pakar menetapkan 64 proposal yang berhak menerima bantuan dana riset. Selain memperoleh bantuan dana, mereka juga akan mengikuti pelatihan, coaching clinic, dan mendapatkan bimbingan serta pendampingan dari Tim Pakar IRN.
Selanjutnya, empat orang mahasiswa penerima dana bantuan program IRN tahun 2021/2022 ditetapkan sebagai Peneliti Terbaik. Keempat peneliti tersebut terpilih karena memenuhi kriteria penilaian yang meliputi lima aspek, yakni pelaksanaan penelitian, mutu penelitian, teknik presentasi, penguasaan materi, dan sikap peneliti.
Keempat Peneliti Terbaik IRN 2021/2022 adalah Ulfa Febiana Whatin-Universitas Teknologi Sumbawa dengan judul penelitian “Pengembangan dan Standarisasi Produk Ikan Baga Sumbawa Probiotik Berbasis Fermentasi Lactobacillus Fermentum”; Nareta Defiani-Universitas Gadja Mada, dengan judul penelitian “Pengaruh Pakan Alternatif Campuran Mikroalga (Chlorella Vulgaris) dan Tanaman Mata Air (Azolla Microphylla) terhadap Ekspresi Gen Prl pada Ayam Hibrida Unggul”; Rafiq Abdul Gani-Universitas Lambung Mangkurat, dengan judul penelitian “Pengembangan Biodegradable Mulch Film dari Pati Umbi Nagara Menggunakan Spray Sebagai Pengganti Plastik Mulsa Konvensional pada Budidaya Pertanian”; dan Graciela Delarosa-Unika Atmajaya, dengan judul penelitian, “Pengembangan Kemasan Cerdas Berbasis Kitosan Termodifikasi Dipadukan dengan Antosianing Bunga Telang (Clitoriaternatea) sebagai Indikator Kesegaran Daging Ayam”.