Sejak pertama kali diluncurkan pada satu dekade silam, platform advertising yang dihadirkan oleh Facebook telah merubah pola beriklan pada brand. Dengan melihat tren advertising yang bergeser ke arah digital ( digital ads ), Jan Rezab CEO dan co-founder Socialbakers mengemukakan beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh para digital marketers.
Mobile advertising Facebook mengalami tren peningkatan pesat
Pertama, mobile memang penting namun bukanlah segalanya. Meskipun mobile advertising masih berkembang pesat di Facebook, namun bukan berarti para digital marketers telah melupakan desktop advertising -yang notabene merupakan cara paling efektif untuk mendorong jenis-jenis konversi tertentu. Menurut sistem yang berlaku di Facebook, para marketers dapat menaruh iklannya di News Feed. Ada tiga opsi yang dapat dipilih: muncul hanya pada News Feed desktop, muncul hanya pada News Feed di mobile, serta muncul di kedua platform. Mayoritas markters memilih untuk memasang iklan di News Feed mobile sekaligus desktop. Namun, Jan Rezab berargumen bahwa strategi tersebut tidak efektif. Ia berpendapat bahwa marketers harus memisahkan konten dan targeting untuk iklan di News Feed desktop dan mobile.
Kedua, brand didorong untuk menggiring audiens keluar dari platform Facebook. Pada dasarnya iklan di Facebook terbagi menjadi dua, yakni eksternal (menggiring seorang user untuk keluar dari laman Facebook kemudian menuju website perusahaan) dan internal (tetap mempertahankan user di dalam laman Facebook). Kebanyakan marketers lebih senang menggunakan jenis iklan eksternal. Buktinya, hampir 60 persen iklan di News Feed desktop dilengkapi oleh website link atau conversion objectives. Hal ini mengindikasikan bahwa iklan eksternal sebenarnya merupakan pilihan yang murah dan efisien bagi para pengiklan untuk menggiring pengguna Facebook menuju website perusahaan. Hal ini membuktikan Facebook dapat menjadi sarana paling efektif untuk menghasilkan return dan mendorong lead gen.
Terakhir, marketer harus merangkul custom audience untuk targeting. Custom audience targeting merupakan jenis targeting yang mendapat ad spend terbanyak saat ini dibandingkan opsi-opsi lainnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Facebook memiliki informasi konsumen yang sangat berharga bagi para pengiklan. Para marketers dapat menggunakan fitur targeting tersebut dengan lebih efektif apabila dihubungkan dengan channel-channel lain (misalnya website audiens atau database newsletter).