Dunkin' Donuts, merek restoran waralaba asal Amerika, resmi rebranding dengan menghapus kata 'Donuts' dari merek dagangnya. Rebranding ini merupakan milestone baru bagi merek yang sudah 'menjual' donat selama 68 tahun itu.
Gerai Dunkin' pertama di Pasadena, California. Perusahaan telah menguji nama baru tersebut selama setahun terakhir. Rebranding ini akan resmi mulai tahun depan.
Dilansir dari www.adage.com, Dave Hoffman, CEO & President Dunkin' di Amerika mengungkapkan bahwa langkah ini bukanlah perubahan demi perubahan. “Maksudnya, pencitraan merek kami yang baru ini adalah sinyal yang jelas bahwa ada sesuatu yang baru di Dunkin',” katanya.
Mulai Januari 2019, perusahaan akan benar-benar menghadirkan konsep baru. Mulai dari mengubah nama toko hanya sebagai Dunkin' tanpa logo donat di seluruh cabang restoran mereka, perubahan logo pada cangkir, hingga mengubah seluruh strategi pemasaran dan iklan mereka.
“Saat ini kami seperti menemukan energi baru di dunia dalam kesederhanaan sebuah kata, Dunkin',” tutur Dave kembali.
Lalu apa sebenarnya alasan dibalik rebranding Dunkin' Donuts? Meskipun donat menjadi menu utama yang disajikan, namun sebenarnya bisnis minuman Dunkin' jauh lebih 'menghasilkan'. Dari menu minuman, kopi mendominasi. Kontribusinya bahkan sampai 60% dari penjualan Dunkin' sendiri.
“Kini, minuman benar-benar kunci untuk masa depan bisnis kami,” ungkap Tony Weisman, CMO Dunkin' Amerika yang bergabung sejak setahun lalu itu.
Perubahan merek dagang menjadi Dunkin' muncul setelah perusahaan melakukan perubahan lain, seperti menyederhanakan menu tetapi juga menambahkan produk baru, termasuk minuman kopi dingindan donat goreng.
Pembaruan tersebut dipimpin langsung oleh Hoffman, yang meninggalkan McDonald's untuk bergabung dengan Dunkin 'sebagai presiden Dunkin' Amerika pada Oktober 2016 lalu. Dia menambahkan peran Brand CEO Dunkin' pada Juli lalu, yang memberi tanggung jawab baru untuk pengawasan terhadap sister company Baskin-Robbins.