Pasca momen Single's Day pada 11 November, perusahaan e-commerce Alibaba mengaku mencatat transaksi sebesar 91,2 miliar Yuan (sekitar Rp 193 triliun).
Pasca momen Single's Day yang jatuh pada 11 November atau yang dikenal dengan perayaan 11/11, perusahaan e-commerce asal Tiongkok Alibaba justru mengaku mencatat transaksi sebesar 91,2 miliar Yuan (sekitar Rp 193 triliun). Jumlah penjualan tersebut meningkat sekitar 60 persen dari event Singles' Day tahun sebelumnya. Market Watch mencatat penjualan Alibaba pada 2014 adalah 57 miliar yuan.
Seperti dikutip MIX dari Reuters, Kamis (12/11/2015), peningkatan nilai transaksi tersebut disebabkan oleh penambahan sejumlah rekanan (mitra) dan channel Alibaba yang beragam di seluruh sektor industri.
Sayangnya, nilai penjualan yang diumumkan Alibaba belum melalui proses audit sehingga belum di dapatkan angka validnya, namun dari total nilai transaksi tersebut, sekitar 68 persen transaksinya diakui Alibaba berasal dari perangkat mobile (mobile devices).
Bahkan di akui Jack Ma, pendiri Alibaba.com dan Alibaba Group, selebrasi Single's Day di Beijing dan negara lainnya turut mengatrol tingkat transaksi. Ia pun menargetkan pendapatan event penjualan dari luar Tiongkok di tahun mendatang harus lebih dari 50 persen.
Nilai penjualan Alibaba tersebut bahkan mengalahkan gabungan nilai event dua belanja online tahunan di Amerika Serikat (AS), yaitu Cyber Monday dan Black Friday.
Melirik dari sejarahnya, Singles' Day merupakan konsep perayaan yang berawal dari peringatan hari "jomblo" (pria/wanita tanpa pasangan) di Tiongkok. Namun Alibaba pada 2009 lalu mengubah event tersebut menjadi event belanja online 24 jam nonstop dengan menawarkan diskon besar-besaran. Kini transaksi di Alibaba menjadi salah satu tolak ukur daya beli masyarakat Tiongkok seiring dengan ekonomi yang melamban di negara tersebut.
