MIX.co.id - Allianz Indonesia menggelar diskusi media bertajuk "Economy Outlook 2025: How Insurance & Media Industry Navigate the Uncertainty", pada pertengahan Desember ini, secara hybrid (offline di Jakarta dan online melalui zoom).
Pada kesempatan itu, Allianz Indonesia mengajak pengamat ekonomi dan perwakilan dari media untuk berbagi wawasan mengenai proyeksi ekonomi global dan nasional serta peran industri asuransi dan media dalam mendukung masyarakat di tengah ketidakpastian di sektor ekonomi.
Dituturkan Alexander Grenz, Country Manager & President Director Allianz Life Indonesia, "Di tengah ketidakpastian ekonomi 2025, Allianz berkomitmen untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Tujuan ini didorong oleh komitmen kami untuk membantu setiap individu dan keluarga dalam mencapai keamanan finansial mereka. Kami percaya bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi bergantung pada tingkat literasi keuangan dan asuransi."
Oleh karena itu, lanjutnya, Allianz secara rutin mengadakan kegiatan literasi keuangan dan memberikan solusi perlindungan, baik untuk asuransi jiwa, kesehatan, syariah, dan umum. "Kami juga percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara Allianz dan media akan terus berkembang, dan bersama-sama dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Mengawali diskusi, Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia, menegaskan bahwa pada tahun 2024, perekonomian global tumbuh sebesar 3,2%. Hal ini didukung oleh penurunan inflasi tanpa adanya resesi global yang dapat dianggap sebagai pencapaian yang besar.
Namun, saat ini perekonomian global berada di situasi yang tidak menentu. Poltak memproyeksikan bahwa perekonomian global akan stagnan di angka 3,2%
Sementara itu, kondisi perekonomian nasional diproyeksikan juga akan mengalami ketidakpastian. Pasalnya, selain terdampak kondisi perekonomian global, berbagai pihak masih menanti kebijakan dari pemerintahan baru walaupun hingga triwulan III 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga, baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Menurut data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal tersebut, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4,95% (yoy) setelah sebelumnya mencapai angka 5,05% (yoy) dan 5,11 (yoy) yang didorong oleh aktivitas ekonomi musiman, seperti momen Pemilu, Ramadan, Idulfitri, liburan sekolah, hingga acara keagamaan lainnya.
“Walaupun pertumbuhannya terjaga, namun tetap terlihat adanya perlambatan apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kuartal selanjutnya diperkirakan akan banyak didorong oleh momen Natal dan Tahun Baru. Namun, tetap tidak akan ada kenaikan yang signifikan,” kata Poltak.
Di akhir sesinya, Poltak menyarankan masyarakat untuk selalu menjaga cash flow supaya tetap sehat, tidak menumpuk terlalu banyak utang, memiliki dana darurat dan aset lancar yang cukup, tetap memiliki investasi walaupun sedang di masa-masa yang sulit, dan memiliki proteksi yang tepat, seperti BPJS maupun asuransi swasta.
Pada kesempatan yang sama, Himawan Purnama, Country Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, menjelaskan bahwa Allianz juga memahami adanya ketidakpastian ekonomi dalam negeri maupun global yang akan terjadi pada tahun 2025. Menurunnya daya beli masyarakat serta kesadaran akan pentingnya asuransi juga terlihat pada angka penetrasi asuransi yang masih rendah, yakni sebesar 2,8% (per September 2024) yang mana belum sebanding dengan angka literasi dan inklusi asuransi yang sudah mencapai 76,25% dan 12,21%.
Sebagai perusahaan penyedia layanan asuransi, Allianz Indonesia berkomitmen...