Alzheimer’s Disease International Report 2018 menunjukkan, pada tahun 2016, Orang Dengan Demensia (ODD) di Indonesia diestimasi mencapai 1,2 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan dapat meningkat hingga 2 juta pada 2030 mendatang dan menjadi 4 juta pada 2050.
Berangkat dari fakta itu, Yayasan Alzheimer’s Indonesia (ALZI) menggelar kampanye ELPHIE (Elevate, Love, Passion, Humanity, Inclusivity, Engage) Youth. Kampanye ini diluncurkan bersamaan dengan Diskusi Publik: Stop Pikun di Usia Muda, bekerja sama dengan UNIKA Atma Jaya (UAJ).
Objektif dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak muda akan risiko demensia yang disebabkan oleh gaya hidup sejak muda. Sejatinya, kepedulian generasi muda akan demensia dan Alzheimer ini diharapkan dapat membangun Indonesia menjadi negara ramah demensia dan ramah lansia.
“Generasi muda berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup ODD, lansia, dan diri sendiri. Dengan ajakan yang kami lakukan melalui kampanye ELPHIE Youth, kami harapkan generasi muda tergerak untuk meningkatkan kualitas hidup diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental sehingga bisa berperan aktif mengontribusikan berbagai keahliannya untuk menciptakan lingkungan ramah demensia dan ramah lansia di Indonesia,” terang DY Suharya, Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik dan Founder Alzheimer’s Indonesia.
Sementara itu, menurut A. Prasetyantoko, Rektor UAJ, bentuk dukungan yang diberikan UAJ terhadap ALZI salah satunya adalah tersedianya Atma Jaya Alzheimer Indonesia Center for Excellence (ATZI) di lingkungan kampus sejak 2018. ATZI merupakan sebuah ruang bersama untuk mengakses informasi dan edukasi lengkap terkait ODD.
"ATZI menjadi langkah konkrit serta contoh praktik kolaborasi yang baik antara masyarakat sipil dan institusi Pendidikan Tinggi untuk melahirkan gerakan dan advokasi yang berdasarkan riset sehingga bisa menjadi data yang bermanfaat bagi para pengambil kebijakan di bidang kesehatan. UAJ bertekad untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk edukasi dan berjejaring mengenai Alzheimer secara khusus," papar Prasetyantoko.
Selain kampanye ELPHIE Youth, ALZI juga memperkenalkan buku edukasi “Stop Pikun di Usia Muda” serta menggelar kerja sama dengan platform penggalangan dana BenihBaik.com demi mempermudah penyaluran bantuan untuk ODD.
Sejumlah generasi muda turut mendukung gerakan ELPHIE Youth. Salah satunya pasangan muda Handikin dan Pao selaku inisiator gerakan Everest4ALZI, kegiatan pendakian gunung untuk misi sosial membantu ODD. Tahun lalu, mereka berhasil menaklukkan puncak gunung Everest dan mengumpulkan Rp 198 juta untuk disumbangkan ke ALZI. “Kami harap cerita kami dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk mengurangi risiko pikun. Kami yakin anak muda yang keren adalah mereka yang peduli pada orang tua dan mau bergerak melakukan sesuatu untuk kebaikan sesama,” ujarnya.
ALZI sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kepedulian terhadap ODD sejak tahun 2013 lalu melalui sejumlah kegiatan, seperti World Alzheimer’s Month, Caregivers Meeting, Counselling Sessions, Dementia Care Skill Training, dan Strengthening Responses on Dementia in Developing Countries (STRiDE).