MIX.co.id - Studi yang dirilis Snapcart Indonesia berbasis riset online mengungkapkan, GrabFood berhasil memimpin pasar di industri pesan-antar makanan (e-delivery) pada konsumen dan merchant di Indonesia.
Riset mengenai industri pesan-antar makanan ini merupakan yang pertama digelar di Indonesia, yang menyasar konsumen dan merchant pada pasar pertama dan kedua. Pasar pertama yakni megapolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi); dan pasar kedua yakni kota besar Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.
Survey online ini dilakukan pada Oktober 2021 pada pengguna aplikasi Snapcart yang tinggal di 10 kota yakni megapolitan Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Medan, Jambi, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar, yang melibatkan 500 pemilik restoran dan toko makanan-minuman pengguna aplikasi pesan-antar makanan, dan 570 konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan.
Dari hasil studi tersebut disebutkan bahwa GrabFood adalah aplikasi pesan-antar makanan yang paling banyak digunakan merchant, dengan pendapatan harian rata-rata tertinggi. Hasil riset menunjukkan 82% restoran dan toko makanan-minuman menggunakan aplikasi GrabFood untuk layanan mereka, diikuti GoFood (71%), dan ShopeeFood (28%). Adapun 42% merchant dalam riset tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah memanfaatkan aplikasi pesan-antar makanan setidaknya dalam 12 bulan terakhir.
Sementara itu, rata-rata penjualan harian merchant dari penggunaan GrabFood mencapai Rp 750 ribu. Itu artinya, lebih tinggi 13% dibanding menggunakan GoFood sebesar Rp 670 ribu. Merchant di Jabodetabek melaporkan penjualan dengan aplikasi GrabFood lebih tinggi 10% dibanding GoFood. Sedangkan di kota yang lebih kecil seperti Purwokerto, penjualan merchant dengan menggunakan aplikasi GrabFood lebih tinggi 16% dibanding menggunakan GoFood.
Diungkapkan Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia, “Riset industri pesan-antar makanan biasanya fokus pada konsumen. Dalam riset ini, kami melakukan pendekatan yang lebih mendalam dan holistik, mencakup konsumen dan merchant, untuk mengetahui aspek kompetitif dari masing-masing pelaku industri. Itulah mengapa kami memasukkan juga survey merchant dalam riset ini."
Menurutnya, apa yang ditemukan dalam riset tersebut, antara konsumen dan merchant seperti dua sisi koin yang sama. Keduanya mempunyai kecenderungan yang serupa. Contohnya, Snapcart menemukan konsumen menggunakan GrabFood lebih sering dan membelanjakan uang lebih banyak saat menggunakan GrabFood, seperti juga merchant menggunakan dan mendapatkan penjualan lebih banyak saat menggunakan GrabFood.
Temuan lainnya, GoFood dan GrabFood sama-sama disukai di antara konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan. Hanya 36% yang mengatakan baru menggunakan aplikasi pesan-antar makanan dalam 12 bulan terakhir. Sedangkan 54% konsumen, mengaku penggunaan aplikasi pesan-antar makanan meningkat selama pandemi.
Bagaimana dengan tingkat popularitas (brand awareness)? Hasilnya, brand awareness GrabFood dan GoFood sama. Sedangkan popularitas ShopeeFood di belakang keduanya, karena ShopeFood merupakan pendatang baru di pasar. "100% konsumen tahu dan mengenal GoFood dan GrabFood, sedang 52% tahu ShopeeFood. Data yang sama menunjukkan 92% dan 90% konsumen telah berpengalaman menggunakan aplikasi GrabFood dan GoFood, sedangkan 35% telah pernah menggunakan ShopeeFood," lanjutnya.
Data preferensi menunjukkan 54% responden memilih GrabFood sebagai aplikasi pesan-antar makanan yang mereka rekomendasikan, diikuti GoFood (34%) dan ShopeeFood (12%).
Riset juga menemukan rata-rata konsumen menggunakan GrabFood 6 kali dalam sebulan, sedang GoFood 5 kali dalam sebulan. Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11% dibandingkan GoFood. “Kami menemukan faktor non-promo ketika konsumen memilih aplikasi yang hendak digunakan, seperti variasi dan jumlah restoran dan makanan yang tersedia dalam aplikasi, kemudahan menggunakan aplikasi, dan kecepatan mendapatkan driver,” ungkap Astrid.
Salah satu yang menarik dalam survey ini adalah tentang loyalitas merek. Survey menemukan 85% konsumen setuju bahwa GoFood merek yang disukai orang Indonesia. Sedangkan 90% konsumen berpendapat, Grab lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, di mana 84% konsumen menilai hal yang sama terhadap Gojek.
Sementara itu, untuk merchant, 94% dan 91% setuju GrabFood dan GoFood sama-sama disukai konsumen Indonesia. Sebagai tambahan informasi dari survey, 95% merchant merasa Grab turut banyak membantu pertumbuhan bisnis dan wiraswasta di Indonesia, di mana 93% merchant merasakan hal yang sama terhadap Gojek.