MIX.co.id - Sejatinya, peran data tercatat krusial untuk dapat melakukan banyak hal, mulai dari melakukan riset hingga menentukan strategi agar dapat membuat keputusan bisnis yang terukur dan tepat.
Berbicara mengenai manajemen data dan melakukan riset pasar, Natasha Ashley Wijaya, Lead Data Analyst PINTU, membagikan pengalamannya di program Tech in Asia Product Development Conference (TIA PDC) 2023 bertajuk "Data Analytics and Market Research: How to Harness Insights to Drive Business Growth", yang digelar di Assembly Hall Menara Mandiri, Jakarta, pada pertengahan Mei ini (17/5).
“Data itu sangat penting. PINTU sendiri yang bergerak di industri crypto, seluruh aktivitasnya pasti berhubungan dengan data. Mulai dari transaksi jual beli, sampai melakukan analisis pasar, semuanya menggunakan data. Kami adalah data-driven company, karena data memiliki manfaat yang sangat luas menyangkut ke semua divisi dari mulai marketing, product, strategy, finance, hingga bicara soal keamanan,” ucapnya.
Sementara itu, dari segi keamanan siber di Indonesia, berdasarkan data dari National Cyber Security Index (NCSI) per April 2023, Indonesia menempati urutan 47 dari 175 negara soal indeks keamanan siber.
“Oleh karena itu, sebagai komitmen kami untuk melindungi data pengguna, PINTU memiliki Cybersecurity team yang berdedikasi tinggi dan bertindak sangat cepat. Salah satu upaya untuk mencegah kebocoran data adalah kami menerapkan sistem keamanan bertingkat mencakup autentikasi multi-faktor (MFA), termasuk di dalamnya One Time Password (OTP), autentikasi biometrik, dan opsi authenticator. Selain itu, PINTU memiliki ISO/IEC 27001:2013 & ISO/IEC 27017: 2015 terkait keamanan siber yang telah memiliki lisensi dari Bappebti,” terang Natasha.
Lebih jauh Natasha menerangkan, PINTU juga menggunakan enkripsi yang kuat dan menerapkan kebijakan akses yang khusus untuk melakukan transfer dan menyimpan data dalam sistem, guna mencegah adanya kebocoran informasi.
"Selain itu, kami melakukan tinjauan keamanan secara reguler...
